Selasa, 29 September 2015

Menyambut "Batik Day e~SchooL", Sabtu 3 Oktober 2015


Di postingan kali ini saya akan membahas tentang batik, tepatnya proses pembuatannya, tapi sebelum itu saya disini akan memperkenalkan dahulu macam-macam batik khas Indonesia berdasarkan tekhnik pembuatannya :

Macam-macam batik berdasarkan tekhnik pembuatannya :

  • Batik Tulis
  • Batik Jumput
  • Batik Cap
  • Batik Kombinasi


Nah, setelah selesai memperkenalkan macam-macam batik berdasarkan tekhnik pembuatannya, di kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang proses pembuatan batik, disini saya menggunakan tehnik Batik Tulis
Pertama siapkan dulu bahan dan alat yang dibutuhkan seperti :

  • Kain Mori (terbuat dari sutra atau katun), disini saya menggunakan kain berukuran 1 x 1 meter
  • Pensil, penghapus, penggaris
  • Malam
  • Kompor dan wajan khusus membatik
  • Canting
  • Gawangan, bila perlu
  • Kuas
  • Cat khusus batik, disini saya menggunakan cat jenis remasol
  • Water Glass atau penguat



Nah, setelah selesai mempersiapkan semua alat dan bahan, anda bisa memulai proses membatik. Proses ini saya bagi menjadi 4 tahap, yaitu Tahap menggambar pola, Penyantingan, Pewarnaan, dan tahap pelorotan.

Tahap menggambar pola
Di tahap ini, anda hanya perlu menggambar pola di atas kain menggunakan pensil. Jangan takut saat menggambar pola, jika ada kesalahan saat menggambar, anda tidak perlu menghapus terlalu kuat, karena saat proses pelorotan pensil tidak akan membekas.

Tahap penyantingan
Pertama anda panaskan dahulu malam diatas wajan, tunggu sampai benar benar panas dan bertekstur cair (bukan kental). Lalu mulai menyanting diatas pola, saya sarankan saat mengambil malam menggunakan canting, tidak perlu sampai memenuhi canting, hanya sepertiga bagian dari canting saja, karena jika terlalu penuh, besar resiko malam tumpah. Pastikan malam bisa tertembus di kain karena jika tidak, saat sudah proses pelorotan,pola tidak akan terlihat. Nantinya saat sudah dilorot bagian yang terkena malam akan berwarna putih. Hati-hati saat menyanting, karena malam sangat panas.

Tahap pewarnaan
Jenis pewarna untuk batik ada bermacam –macam yaitu pewarna sintetik seperti Remasol, indigosol dan Napthol, dan pewarna alami seperti kunyit, kulit manggis,kulit akar mengkudu dan daun mangga. Disini saya menggunakan pewarna jenis remasol, karena cara penggunaannya yang gampang. Sebelum digunakan, pewarna tersebut harus diencerkan terlebih dahulu. Saya menggunakan teknik melukis, yaitu dengan cara menggunakan kuas. Karena tekstur pewarnanya yang cair, maka saya tidak perlu terlalu tebal memberi pewarnanya pada kain, karena pewarna akan menjalar dengan sendirinya. Setelah selesai mewarnai anda bisa memberi penguat. Fungsi penguat ini adalah agar warna tidak mudah luntur, disini saya memakai penguat jenis waterglass (untuk remasol, caranya yaitu dengan merendamkan kain ke penguat.

Tahap Pelorodan
Setelah semua tahap selesai, kita berlanjut ke tahap melorod, proses ini bertujuan untuk menghilangkan malam dari kain. Caranya yaitu dengan merendam/merebus kain ke dalam kuali yang berisi campuran air panas dan kanji selama beberapa saat. Dan hasilnya, bagian kain yang terkena malam akan menjadi warna putih.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.
Bagi yang ingin langsung mempelajari teknik membatik ini, silahkan datang di
"Batik Day e~SchooL",
Hari Sabtu 3 Oktober 2015 di Lapangan Lasinrang Park pukul 16.00-1730..

Atau datang langsung ke TK Islam e~SchooL, Jl. Ir. Juanda No. 165 / Jl. Jampue, cp. Bunda Hajar 085299424165...

Ditunggu y... ^_^°

0 komentar:

Posting Komentar