Senin, 24 Agustus 2015

Lindungi anak dari Bahaya Permen Narkoba

Beredar Permen Narkoba Rp1.000


POJOKJABAR.id, RADAR BOGOR-Peredaran narkoba di Kabupaten Bogor semakin mengkhawatirkan. Setelah muncul narkoba berbentuk permen karet, sekarang barang haram tersebut diedarkan menyerupai permen lollipop. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor menemukan permen bercampur narkoba berbentuk permen lolipop sudah beredar di Bogor. Harga pun sangat murah, berkisar Rp1000-3000.

Kepala BNN Kabupaten Bogor, Nugraha Setia Budi mengatakan, para pengedar mulai menyamarkan jenis narkoba kedalam campuran bahan pembuat permen, untuk target pasar anak-anak pelajar.

“Jenis ini diduga sudah beredar di Bogor, kami masih melakukan penelusuran,” ujarnya, seperti dilansir Radar Bogor, Jumat (21/8/2015).

Permen yang sudah beredar antara lain berbentuk permen gagang dengan kemasan berlabel Cannabis, permen ini diduga mengandung ganja. Selain itu tiga permen lainnya jenis lolipop warna-warni, menurut Budi, mengandung bahan pembuat sabu-sabu.

“Jenis-jenis permen seperti ini yang harus diwaspadai,”ujarnya.

Untuk diketahui, selain jenis lolipop cannida, permen narkoba sudah banyak beredar dengan berbagai jenis, yakni strawberry meth atau strawberry quick, merupakan narkoba kristal berbentuk bulat mirip p
ermen pop rock rasa strawberry.


Kemudian ada juga yang berbentuk permen karet, yang merupakan hasil olahan ekstasi dan dikemas dengan bungkus kartun lucu dengan merek permen karet yang biasa dijumpai. Ada juga Lysergic Acid Diethylamide (LSD), berbentuk sebesar perangko, bergambar kartun lucu dan colorfull. Permen narkoba ini mengandung zat lisergida. Kemudian permen magic pop, mirip pop rock dan mengandung amphetamine.

Dari beberapa jenis permen narkoba yang ditemukan itu kata Budi, biasanya dijual di pasaran dengan harga berkisar antara Rp1000-3000. Hal itu, kata dia, untuk menarik pasar, juga supaya tidak menimbulkan kecurigaan.

“Kan supaya menarik, makanya dijual awal sekitar segitu. Nanti kan kalau sudah beredar luas dan banyak pelanggannya bisa dijual lebih mahal lagi,” ujarnya.

Saat ini pihak BNN sedang menyelidiki dan menelusuri di mana saja permen narkoba tersebut beredar.

“Kita belum tahu (peredarannya, red), masih diselidiki,” tandasnya.

Untuk itu, kata dia, orang tua harus lebih waspada dengan jajanan yang dikonsumsi oleh anak-anak. Karena sulit membedakan jenis permen yang mengandung narkoba secara kasat mata. Apalagi bagi orang awam. Bisa jadi, permen dengan merk atau jenis lain juga dimanfaatkan pengedar narkoba untuk mengelabui petugas.

“Ciri-ciri bisa dikenali dari perubahan perilaku anak,” katanya

Perubahan yang dimaksud, misalnya, anak yang tadinya periang tiba-tiba menjadi pendiam, meningkatnya kebutuhan uang jajan sehari-hari. “Yang paling berbahaya kalau perilakunya sudah mengarah pada pencurian,” katanya

Menurut Budi, kalau sudah kecanduan, pecandu narkoba akan melakukan segala cara untuk mendapatkan narkoba.

“BNN Kabupaten Bogor, terus menyosialisasikan ini dari mulai Posyandu hingga ke sekolah-sekolah, karena mereka menjadi target market peredaran narkoba,” pungkasnya

Perlu diketahui saat ini 200 ribu jiwa penduduk Kabupaten Bogor sudah terdeteksi positif menggunakan narkotika. “Jumlah pengguna narkotika di Kabupaten Bogor ada 200 ribu jiwa dan berada di peringkat ke-2 di Provinsi Jawa Barat,” kata Nugraha di Cibinong, belum lama ini.

Peringkat pertama jumlah pengguna narkoba di Jawa Barat adalah Kota Bandung. Saat ini jumlah pengguna narkotika Jawa Barat merupakan yang tertinggi di Indonesia.

“Dari total 33.905.400 jiwa penduduk, ada 2,34 persen atau sebanyak 792.206 jiwa terdeteksi positif menggunakan narkotika di wilayah Jawa Barat,” katanya.

Dia mengatakan, untuk mencegah dan memberantas peredaran narkotika dan rehabilitasi pengguna narkotika. BNNK Bogor perlu mendapatkan dukungan dari legislatif, eksekutif dan pemuda karena pengguna narkotika mayoritas usia produktif dari 13 tahun hingga 50 tahun di Kabupaten Bogor.

“Semoga dengan program ini, angka pengguna narkotika di wilayah Kabupaten Bogor bisa berkurang dengan dukungan semua pihak,” katanya.

(radar bogor/ful/viv/d)

0 komentar:

Posting Komentar