Senin, 02 November 2020

RAMPUNG (Rak baca Punggung) Inovasi Peningkatan Minat baca pada Anak Usia Dini di TK Islam Plus eSchooL

                                             RAMPUNG (RAK BUKU PUNGGUNG)

KREATIVITAS TANPA BATAS PENINGKATAN MINAT BACA

DI TK ISLAM PLUS e~SCHOOL




Latar Belakang peningkatan minat baca di TK Islam Plus e~SchooL

Sekolah  merupakan  lembaga  pendidikan  untuk  belajar. Sekolah  berperan  penting  dalam  bidang  pendidikan  dan merupakan  tempat  yang paling  efektif  dalam  proses  belajar. Pendidikan  adalah hal  utama  yang dilakukan  oleh  setiap  bangsa  untuk  mencapai  kemajuan generasi penerusnya.  Semakin  berkualitas generasi suatu  bangsa  itu  semakin  memberikan efek  positif  bagi  kemajuan  bangsa  dan negaranya.  Pendidikan juga merupakan  suatu  proses  yang  bertujuan untuk mengembangkan sikap, tingkah laku dan membantu dalam pembentukan karakter serta mencerdaskan setiap individu. Sehingga, pendidikan di sekolah tidak hanya terpusat pada pengembangan akademik tapi juga mengembangkan bakat dan minat anak.

Sekolah dalam kapasitasnya sebagai wadah pengembangan minat anak memiliki peran yang penting. Namun, sekolah pada tingkat Taman kanak-kanak tidak mudah menjalankan peran tersebut. Anak yang baru mulai mengenal dunia luar selain rumah dan orang tua atau keluarga mengharuskan guru atau sekolah harus mengobservasi secara menyeluruh terhadap minat anak tersebut. Minat atau ketertarikan anak terhadap sesuatu akan terlihat dari kecenderungan anak di dalam maupun di luar kelas.

Pengembangan minat pada anak di Taman Kanak-kanak lebih kepada stimulasi dan pembentukan kebiasaan baik. Oleh  karena itu dibutuhkan  kondisi  dan stimulasi yang  sesuai  dengan kebutuhan anak  agar  pertumbuhan  dan  perkembangannya  tercapai  secara optimal. Pada  masa  perkembangan  anak  usia  dini  biasa  disebut dengan masa emas  atau  Golden  Age,  masa  golden  age  adalah masa anak usia dini (AUD) untuk mengeksplorasi hal-hal yang mereka ingin lakukan, senang bermain dan peka terhadap rangsangan sekitar.

Membaca merupakan stimulasi yang sebagian besar dilaksanakan di Taman Kanak-kanak. Tidak berarti anak diharuskan mampu membaca, tapi lebih kepada ketertarikan anak pada aktivitas membaca dan kebiasaan-kebiasaan yang menuju kepada pembentukan minat baca yang kuat pada anak melalui pembiasaan literasi oleh guru dan penyediaan wadah membaca oleh sekolah. Membaca pada anak merupakan kemampuan awal dalam proses menguasai keterampilan membaca secara menyeluruh. Pengenalan membaca biasa dilakukan atau didapatkan oleh anak Taman Kanak-kanak yaitu sekitar 4-6 tahun. Anak-anak yang memperoleh keterampilan membaca akan lebih mudah menyerap pengetahuan dan pembelajaran pada waktu-waktu selanjutnya dalam kehidupan anak. Membaca pada anak dimulai dengan pengenalan huruf, belajar mengeja kata dan kemudian belajar memaknai kata-kata dalam suatu kalimat yang memiliki arti yang sebagian besar dilakukan dalam serangkaian kegiatan bermain di sekolah.

Makna peningkatan minat baca di TK Islam Plus e~SchooL

Pengembangan Minat Baca di TK Islam Plus didasarkan oleh empat aspek minat baca anak menurut Safari (2003). Pertama perasaan senang seorang anak atau suka terhadap suatu, maka anak tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya tersebut. Kedua, ketertarikan Anak Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan membaca itu sendiri. Ketiga, perhatian anak, yang merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Anak yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut. Keempat keterlibatan Anak, etertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.

Pengembangan minat baca dilakukan dengan cara yang sesuai dengan usia anak, yaitu dengan beragam aktivitas yang menarik sehingga tingkat konsentrasi anak   panjang dan tidak mudah beralih oleh sesuatu yang menarik perhatian anak. Proses belajar membaca harus menyenangkan seperti bermain agar tidak merasa bosan. Kemampuan membaca berhubungan dengan minat dan kebiasaan membaca. Dari kegiatan mengembangkan minat baca dapat memunculkan indikator-indikator minat baca yang tumbuh pada diri anak. Di TK Islam Plus indikator peningkatan minta baca terfokus pada perasaan senang atau suka anak terhadap kegiatan pengenalan huruf, angka, dan membaca awal sehingga anak akan terus tertarik mempelajari ilmu tersebut sehingga konsentrasi anak terhadap aktivitas tersebut lebih lama dan lebih terlibat dalam aktivitas-aktivitasnya.

Sehingga makna dari peningkatan minat baca di Sekolah lebih terpusat pada jumlah anak yang menyukai dan terlibat pada aktivitas membaca, durasi waktu pada aktivitas membaca/dibacakan buku, serta pemahaman anak tentang aktivitas tersebut.

Inspirasi program peningkatan minat baca

Perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi saat ini menuntut  terciptanya masyarakat  yang  gemar  belajar.  Salah satu proses  belajar  yang  efektif  antara  lain dilakukan  melalui  membaca.  Anak  yang  gemar  membaca  memperoleh pengetahuan  dan  wawasan  baru  yang  akan  semakin  meningkatkan kecerdasannya  sehingga  mereka  lebih  mampu  menjawab  tentang  hidup  pada masa-masa  mendatang. Slogan manfaat akan membaca salah satunya yaitu “membaca  adalah  jendela dunia”.  Maksud slogan tersebut  bahwa dengan  membaca  akan membuka dan menambah  wawasan  dan  pengetahuan  pada individu, sehingga akan lebih baik jika anak-anak di biasakan gemar membaca sejak usia dini.

Terinspirasi dari kebutuhan dan manfaat membaca sejak dini yang sangat penting, sekolah harus memberikan stimulasi untuk menarik anak mendalami dunia literasi pada umumnya atau aktivitas membaca pada khususnya. Setelah anak-anak memiliki kemampuan membaca, akan penting untuk dilanjutkan dengan memberikan bahan bacaan yang menarik dan representatif terhadap perkembangan anak. Bahan bacaan yang menarik dapat menggugah minat anak untuk membaca buku, sehingga akan membentuk kebiasaan membaca. Jika kebiasaan membaca sudah tertanam pada diri anak, maka setelah dewasa akan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup mereka. Sehingga kebiasaan individu yang dilakukan secara terus menerus dan turun temurun akan dapat menciptakan budaya membaca di kalangan masyarakat.

Hasil akhir yang ingin dicapai  

Minat  bukanlah  suatu hal yang  dimiliki  oleh seseorang  begitu  saja, tapi minat harus ditumbuhkan  dan dikembangkan.  Minat  tidak tumbuh dan muncul begitu saja ada  dalam  diri  sesorang, melainkan  tumbuh karena  adanya  pengalaman  dan aktivitas untuk mengembangkannya.  Minat muncul  karena  daya tarik  dari  luar  dan  juga  datang  dari  kemauan anak. Minat merupakan  kecenderungan  yang  menetap  untuk merasa  tertarik  dan dipengaruhi  oleh  perkembangan fisik,  mental,  kesiapan  belajar,  pengalaman,  bahan bacaan,  keadaal  lingkungan,  dan terlebih dari dukungan  orang tua. Sehingga pengembangan minat baca di sekolah akan maksimal hasilnya jika melibatkan orang tua, terlebih untuk anak usia dini.

Pengembangan minat baca bersama orang tua ini perlu di tumbuhkan sejak anak usia dini atau sejak anak mulai bisa membaca. Dengan menumbuhkan minat baca sejak  usia  dini  di  harapkan  budaya  membaca anak akan lebih meningkat serta kelekatan antara orang tua dan anak meningkat. Minat baca sangat penting bagi anak taman kanak-kanak, oleh sebab itu harus di pupuk, ditumbuh kembangkan dan  dibiasakan  sejak  dini. Baik melalui mengajarkan membaca dengan teknik bermain yang menarik maupun dengan membaca melalui Read Aloud  yang dilakukan orang tua dan guru. Dengan  kegemaran  membaca  buku  maka  pada diri  anak akan  tertanam  untuk  memiliki  minat  baca  yang  kuat baik dari kuantitas membaca dalam artian durasi waktu, keseringan melakukan aktivitas membaca, maupun secara kualitas seperti peningkatan pemahaman ataupun peningkatan tahap berpikir pada anak.  Dan kelanjutan dari kegiatan membaca di usia dini yang meningkatkan minat membaca anak nantinya tidak hanya tinggi pada buku cerita/kisah saja tetapi pada buku pelajaran sekolah pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Proses Pelaksanaan Peningkatan Minat Baca Di Tk Islam Plus e~School

Peningkatan minat baca di TK Islam Plus e~SchooL diawali dengan keresahan sekolah akan minat baca anak yang cenderung menurun dengan adanya serangan multimedia dari perangkat smartphone ataupun gadget lainnya pada anak. Dimana anak menjadi lebih akrab dengan perangkat tersebut dibandingkan dengan buku cerita, komik, atau buku pada umumnya. Sehingga tim penanggung jawab Taman Baca e~School merancang beberapa strategi dan kegiatan untuk kembali memupuk minta baca pada anak. Beberapa diantaranya adalah pembaruan suasana sarana taman baca sekolah, penambahan koleksi buku/bahan bacaan di Taman baca, Kantin Baca, Pojok Dinding Kreasiku, dan terakhir rangkaian jemput bola dengan ”Rampung (Rak Buku Punggung)”.

Pembaruan suasana pada sarana Taman Baca sekolah diawali dengan memindahkan posisi taman baca yang awalnya di dalam gedung sekolah ke posisi yang lebih mudah dan menarik anak yaitu di halaman depan sekolah, tempat anak-anak kebanyakan menghabiskan waktu untuk bermain dan bercengkrama bersama, serta juga mudah dijangkau oleh orang tua saat mengantar, ,menjemput, ataupun menunggu anak. Tahap kedua yaitu, menghias dinding dan renovasi rak buku dengan rak yang lebih ramah anak dan menarik anak, orang tua, guru, serta masyarakat sekitar.

Penambahan buku-buku dan bahan bacaan sekolah dilaksanakan bersama orang tua serta masyarakat sekitar dengan melaksanakan analisis kebutuhan buku atau bahan bacaan yang dibutuhkan oleh anak, orang tua, dan masyarakat sekitar melalui wawancara singkat secara tidak formal, ataupun observasi singkat pada peserta didik. Sehingga buku-buku yang ditambahkan dalam koleksi taman baca e~SchooL benar-benar tepat sasaran dan dimanfaatka secara maksimal oleh anak, guru, orang tua, dan masyarakat sekitar. Penambahan koleksi buku dan bahan bacaan juga melibatkan pihak BUMN/perusahaan swasta/Organisasi profesi lainnya pada progam CSR dalam menyumbangkan buku atau bahan bacaan sesuai kriteria analisis kebutuhan tersebut. Beberapa yang menjadi sponsor maupun donatur buku di Taman baca e~School yaitu PT.WomFinance, FLP, KGB, APPI, HIMPSI, PLN UP3 Pinrang, BRI, Dinas Pendidikan,  baik sebagai perwakilan perusahaan/ organisasi maupun secara personal.

Prasarana pemanfaatan Taman Baca juga ditambahkan untuk menarik anak dan orang tua untuk berkunjung. Aktivitas membaca yang biasanya dilaksanakan dalam ruangan taman baca, kini ditambahkan kantin baca di sampingnya, sehingga anak bisa merasakan pengalaman membaca diruang terbuka yang langsung berhadapan dengan halaman bermain sekolah. Juga dinding sekolah yang awalnya hanya berfungsi untuk pembatas dimanfaatkan menjadi pojok/dinding kreasiku sehingga anak bebas berkreasi mengembangkan literasi dan imajinasinya secara terarah.

Rampung (Rak Buku Punggung) merupakan sistem jemput bola taman baca e~SchooL dalam meningkatkan minat baca anak. Sistem jemput bola diartikan penanggung jawab taman baca dalam hal ini guru dan kepala sekolah, bergiliran dalam mengunjungi anak dan orang tua di rumah masing-masing. Kegiatan ini merupakan sarana silaturahmi sekolah dan orang tua, mempererat kerja sama dan kesamaan visi dan tujuan antara pembelajaran di sekolah dan di rumah, dan sarana konsultasi. Guru medatangi rumah anak sambil membawa buku-buku untuk anak dan orang tua di punggung (ransel) dari satu rumah ke rumah anak lainnya secara bergantian. Aktivitas pengiring perpustaknan punggung pun variatif sesuai kebutuhan dan kondisi anak, seperti beryanyi huruf dan kata untuk pengenalan huruf dan kata pada tahap belajar membaca, membacakan buku pada anak, mendongeng, berkisah, serta diskusi ringan tentang buku/bahan bacaan dengan anak dan orang tua.

Masa pandemi menjadikan Rampung (Rak Buku Punggung) merupakan alternatif yang sangat efektif dalam menjaga semangat literasi dan peningkatan minat baca anak dan orang tua. Dimana sekolah/lembaga pendidikan melaksanakan pembelajaran secara jarak jauh sehingga frekuensi kunjungan ke taman baca sangat menurun, sehingga inovasi Rampung (Rak Buku Punggung) ini lebih sering dilaksanakan. Setiap akhir pekan di hari Jum’at, Sabtu, atau Ahad sekolah mengadakan kunjungan rutin untuk mengantarkan kit pembelajarn dalam sepekan kedepan dan menjemput kit belajar yang telah dilaksanakan sepekan sebelumnya, sambil membawa buku atau bahan bacaan yang akan dipinjam oleh anak ataupun orang tua. Sehingga, membaca menjadi alternatif reksreasi di rumah selama masa pandemi dengan adanya Perpustaakaan dari rumah ke rumah tersebut.

Masalah yang dihadapi

Pelaksanaan peningkatan minat baca ini terkendala awalnya di dana untuk perbaikan dan penambahan koleksi bahan bacaan, Sekolah belum memiliki alokasi besar untuk taman baca pada saat itu. Namun dengan memanfaatkan program CSR dari pihak swasta/perusahaan masalah dana bisa diselesaikan secara bertahap. Sehingga perpindahan posisi/tempat taman baca yang awalnya sempit dan berada dalam bangunan sekolah menjadi lebih luas, lebih nyaman, dan lebih mudah dijangkau bukan hanya oleh anak, orang tua, guru namun dibuka secara penuh untuk masyarakat umum. Begitupula dengan penambahan koleksi buku dan bahan bacaan menjadi lebih terbuka dan beragam dari berbagai pihak.

Taman baca yang telah lebih luas dan bahan bacaan yang lebih lengkap dan menarik, menjadikan pengelola taman baca tidak tinggal diam selama pandemi, tapi lebih memaksimalkan layanan dengan jemput bola melalui Rampung (Rak Buku Punggung). Namun pada pelaksanaannya mendapat beberapa kendala, diantaranya buku yang kadang basah karena terkena hujan saat diperjalanan mengantarkan buku ke rumah anak.

Pelaksanaan Rampung (Rak Buku Punggung) dimasa pandemi saat ini mengharuskan perawatan ekstra buku dengan mengelap desinfektan setiap kali telah dipinjam atau mengeringkannya sehingga harus ada ekstra waktu untuk membersihkan dan merawat buku tersebut. Namun, dengan pertimbangan keamanan dan kenyamanan saat menggunakan bahan bacaan atau buku, pengelola akhirnya memutuskan untuk membersihkan dan menyimpan buku yang telah dipinjam sementara selama dua atau tiga hari, berdasarkan penelitian tentang lama virus covid  hidup di permukaan kertas yaitu 3,5 jam hingga maksimal 24 jam. Sehingga diharapkan dapat melindungi anak dan peminjam pada umumnya dari virus hingga peminjaman selanjutnya.


Hasil Pengembangan Minat Baca di TK Islam Plus e~SchooL

Pengembangan Minat baca melalui pembaruan suasana sarana taman baca sekolah, penambahan koleksi buku/bahan bacaan di Taman baca, Kantin Baca, Pojok Dinding Kreasiku, hingga ”Rampung (Rak Buku Punggung)” di TK Islam Plus e~SchooL tercapai sesuai harapan , yaitu didalam diri anak tertanam minat  baca  yang  kuat baik dari kuantitas membaca dalam artian durasi waktu, keseringan melakukan aktivitas membaca, maupun secara kualitas seperti peningkatan pemahaman ataupun peningkatan tahap berpikir pada anak. Hal ini ditandai dengan bertambahnya anak yang meminjam buku Rampung (Rak Buku Punggung), meningkatnya variasi buku yang di pinjam anak dan orang tua, serta bertambahnya aktivitas dan intensitas membaca anak dan orang tua di rumah pada jurmal baca yang di-update di grup sekolah setiap pekannya.

          Program peningkatan minat baca di masa pandemi ini, khususnya Program Rampung (Rak Buku Punggung), menjadi alternatif rekreasi keluarga yang sangat bermanfaat bagi anak dan orang tua di rumah. Yang mana orang tua dan anak tetap aman dan nyaman di rumah namun tetap mendapatkan buku dan bahan bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak, yang tentunya menjadi alternatif solusi mengisi waktu di rumah secara produktif di masa pandemi ini. Ketersediaan buku di rumah juga menjadikan anak beberapa waktu untuk lepas dari gadget, saling berinteraksi dengan orang tua dan keluarga khususnya saat belajar membaca sendiri maupun saat orang tua/keluarga membacakan buat anak, serta menjadikan anak menjadi lebih kritis dan penuh rasa ingin tahu setelah mendapatkan informasi dari buku atau bahan bacaan tersebut sehingga anak akan antusias menunggu jawaban atau kelanjutan informasi dari cerita atau berita yang dibaca atau dibacakan.