Selasa, 03 Desember 2019

KIsah Eyang Habibie dan Pesawat, kisah inspiratif untuk anak...

Sungguh...
Engkau slalu hidup dalam Hati kami...
dan, menjadi inspirasi tuk anak cucu kami...

Sepekan setelah kembalimu ke pencipta,
mata kami masih basah oleh air mata,
mengenang kisah cinta dan asamu,
cintamu akan bangsa ini
Asamu tuk perjuangan...



sepekan setelah pusaramu tertutup oleh tanah,
bibir kami masih tetap basah dalam doa-doa lirih,
mendoakan kekasih dan dirimu,
yang bersua tuk melanjutkan perjalanan...
sungguh indah, sungguh membuat kami iri...

Habibie pedda ulunna,
Nataro kappala luttu...
Lagu masa kecil,
Yg menggambarkan betapa Habibie sangat identik dengan pesawat terbang pada kami anak bangsa...

Semoga, R-80 segera terbang mengangkasa,
Menyatukan Nusantara...
Impian terakhirmu...
e~SchooL, 17 September 2019

Minggu, 01 Desember 2019

Bagaimana APE (Alat Peraga Edukatif) Anak di PAUD Jepang ? (Catatan Kunjungan di Paud Jepang, 2019)

Apa itu Alat peraga edukatif atau disingkat APE di PAUD?


Pengertian APE PAUD (Alat Permainan Edukatif) Menurut Para Ahli –adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan (Mayke Sugianto, 1995).

Tidak terlalu jauh berbeda dengan pengertian atau definisi alat permainan edukatif di atas, Direktorat PADU, Depdiknas (2003) mendefinisikan alat permainan edukatif sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai  edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.


Untuk dapat melihat dan memahami secara lebih mendalam mengenai apakah suatu alat permainan dapat dikategorikan sebagai alat permainan edukatif untuk anak TK atau tidak, terdapat beberapa ciri yang harus dipenuhinya yaitu:
  1. alat permainan tersebut ditujukan untuk anak PAUD
  2. difungsikan untuk mengembangkan berbagai perkembangan anak PAUD
  3. dapat  digunakan  dengan  berbagai  cara,  bentuk,  dan  untuk  bermacam  tujuan  aspek pengembangan atau bermanfaat multiguna
  4. aman atau tidak berbahaya bagi anak
  5. dirancang untuk mendorong aktifitas dan kreatifitas anak
  6. bersifat konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan
  7. mengandung nilai pendidikan
Alat permainan edukatif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran anak di PAUD (TK KB TPA SPS). Ketersediaan alat permainan tersebut   sangat menunjang terselenggaranya pembelajaran anak secara efektif dan menyenangkan sehingga anak-anak dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal.


Nah, Pertanyaan selanjutnya..

Bagaimana sih alat peraga edukatif di PAUD Jepang yang menjadi rujukan pendidikan anak usia dini yang konon kabarnya terbaik di bidang pendidikan anak usia dini?
Berdasarkan beberapa referensi dan pengamatan langsung di Hoikuen Jepang, inilah beberapa foto alat peraga tersebut :










Ternyata..... mungkin jauuuuh dari bayangan kita.
Jepang yang notabenenya adalah negara maju dengan teknologi yang sangat canggih, ternyata memanfaatkan sampah untuk pembuatan alat peraga...

Jadi, jangan pernah berkecil hati dan patah semangat dengan keterbatasan dana atau lembaga, 

Karena, sampah pun bisa menjadi alat peraga edukatif yang sangat menyenagkan dan menarik untuk anak-anak kita...

SO, yuk semakin semangat dan kreatif dalam membersamai anak-anak didik serta anak-anak kita dirumah demi perkembangan dan stimulasi tepat untuk anak yang hebat..


#sederhanapenuhmakna
#rumahbermainpenuhcintadanCita

Bagaimana PAUD di JEPANG (Catatan Perjalanan Ketua Lembaga Pendidikan e~SchooL)

Perjalanan sangat berharga...

Mengunjungi dua Houikuen di Jepang,
Serasa ingin terlahir kembali membangun pendidikan di daerah kami...
Sungguh, betapa berbedanya sistem pendidikan yg negara maju jalankan,
Jangankan pembelajaran calistung di usia 5-6, pembelajaran khusus angka 1,2,3 belum mereka fokuskan...


Di Houikuen pertama, mereka memfokuskan pada #Otak yang cerdas, #Hati yang bersih, dan #Tubuh yang sehat, sebuah kesatuan arah tujuan dalam pendidikan di sekolah dan orang tua...
Tidak ada pelajaran khusus agama, menghafal, atau beribadah.. tapi mengapa Karakter mereka lebih Islami dibandingkan org Islam sekalipun???

Di Houikuen kedua bahkan, mereka hanya memfokuskan pada #Panca #Indera anak, semua aktivitas hanya terfokus pada panca Indera Anak...
Tapi, mengapa pendidikan di negara Jepang lebih maju dibandingkan kita, yg sejak usia dini menuntut anak bisa calistung???
Jawabannya adalah sistem pendidikan kita, yg ikut2an, ada yg bagus ikut saja, tanpa tahu apa makna dibaliknya,
Pun juga ketakutan tidak pandai berhitung, ketakutan tak bisa baca, atau sekedar supaya anak kita "lebih" dari anak tetangga atau keluarga lainnya...

Sungguh, mereka menerapkan kesederhanaan tapi penuh makna,
Sungguh, mereka fokus pada anak, pada kebahagiaan anak, pada tiap detail perkembangan anak, tanpa khawatir akan tertinggal dari sekolah lain...

Yah, saatnya berbalik arah...
Bukan angka, huruf, atau hafalan yg penting bagi anak usia dini...
Tapi jauh lebih di atas itu semua,
Kesadaran akan diri dan pencipta,
Hingga terbentuk karakter sederhana penuh makna,
Hingga terbentuk anak bahagia penuh cinta...
Siap mengaplikasikan ilmu dan pengalaman berharga ini?
Tk Islam Plus eSchooL (4-6y)
PlayGroup Islam Plus eSchooL (2,5-4y)
DayCare/Penitipan Anak(1,5 - 6y) 

Taman Baca Anak &Orang Tua😘

Panduan Apresiasi sekolah sahabat keluarga khusus PAUD/TK/KB/TPA/SPS

Sekolah Sahabat Keluarga...
Bukanlah hal yang asing ditelinga para insan pendidik dan kepala sekolah, namun apakah sudah tepat mengartikannya dan mengaplikasikannya...
yuk kita cari tahu bersama...



Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan sejalan dengan Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005—2025 menyatakan bahwa visi 2025 adalah Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna). 


Visi ini masih amat relevan untuk dipertahankan, dengan tetap mempertimbangkan integrasi pendidikan dan kebudayaan ke dalam satu kementerian. Makna insan Indonesia cerdas adalah insan yang cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis. Dengan mangacu kepada Nawacita dan memperhatikan visi 2025, visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, visi Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, serta integrasi pembangunan pendidikan dan kebudayaan, ditetapkan visi Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga adalah “Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan keluarga yang berkarakter dengan berlandaskan gotong-royong”. 



Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan yang berkarakter dapat dimaknai sebagai  terwujudnya tujuh elemen ekosistem. Meskipun pengertian insan sudah tercakup dalam istilah ekosistem, insan tetap disebut tersendiri. Penyebutan secara demikian dimaksudkan untuk memberi tekanan lebih besar pada arti sangat penting dari peran pelaku dalam suatu ekosistem. Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan keluarga yang berkarakter dapat dimaknai sebagai berikut: Terwujudnya insan yang memiliki karakter positif dan budaya prestasi; Terwujudnya ekosistem pendidikan keluarga yang mendukung penumbuhan karakter positif dan budaya prestasi baik di lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat berlandaskan gotong royong. Untuk mencapai Visi Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga tahun 2019, ditetapkan misi yang merupakan rumusan umum dari upaya-upaya pencapaiannya yaitu: KODE MISI M1 Mewujudkan Pelaku dalam Ekosistem Pendidikan Keluarga yang Kuat M2 Mewujudkan Lingkungan Satuan Pendidikan yang Kondusif untuk Mendukung Penumbuhan Karakter dan Budaya Prestasi M3 Mewujudkan Tata Kelola, Efektivitas Birokrasi, dan Pelibatan 

Publik dalam Menciptakan Ekosistem Pendidikan Keluarga yang Kondusif   Misi Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga 2015—2019 dapat dimaknai sebagai berikut: Mewujudkan pelaku dalam ekosistem pendidikan keluarga yang kuat adalah penguatan siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, masyarakat dalam ekosistem pendidikan dalam menumbuh-kembangkan insan berkarakter dan berbudaya prestasi; Mewujudkan lingkungan satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang kondusif untuk mendukung penumbuhan karakter dan budaya prestasi adalah penciptaan suasana pembelajaran, pembiasaan, dan pembudayaan pola perilaku positif kepada anak secara aman, nyaman, dan menyenangkan; Mewujudkan tata kelola, efektivitas birokrasi, dan Pelibatan 

Publik dalam menciptakan ekosistem pendidikan keluarga yang kondusif adalah optimalisasi berbagai sumber daya dalam menciptakan ekosistem pendidikan keluarga yang mendukung tercapainya pola perilaku positif kepada anak secara akuntabel dan berlandaskan asas gotong royong. Untuk mensosialisasikan visi dan misi dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga laman ini dibangun untuk mewujudkan kemitraan tersebut. Melalui laman ini diharapkan terbangun ekosistem pendidikan, yang terdiri atas orang tua, kepala sekolah, guru, komite sekolah, dewan pendidikan, pegiat pendidikan dan masyarakat keseluruhan,  yang cerdas dan berkarakter..



Sahabat Keluarga yang dimiliki Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga (Bindikel) bukan untuk menggurui orang tua, tetapi diharapkan bisa menjadi bahan rujukan sekaligus saluran bagi orang tua dan guru untuk saling berinteraksi. “Bila kemitraan orang tua dan sekolah, selain dengan masyarakat itu bisa berjalan dengan baik, insya Allah pendidikan akan lebih lengkap,“ ujarnya.

Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/

Selasa, 19 November 2019

Bagaimana melepas anak ke sekolah pertama kali???

Semangat Pagi😘😘😘



Bismillah
Hari Pertama Sekolah
Libur panjang telah usai,
kini saatnya Ayah Bunda mulai mendampingi ananda kembali menuju rumah kedua, sekolah.
Hari pertama sekolah menjadi momen yang sangat penting bagi ananda, karena dari sini ia mulai mengenal suasana baru, tempat baru, teman baru, dan tentu saja dengan aktivitas yang serba baru.
Sebagai orang tua juga pasti sudah menyiapkan amunisi bagaimana ananda bisa melewati hari pertama dengan baik.



Tips sederhana untuk mendampingi ananda di momen spesial ini adalah
1. Antar dengan bangga
Mengantarkan mereka ke sekolah dengan semangat dan bangga, membisikkan energi-energi positif bahwa kelak ananda akan jadi generasi yang sukses, mempunyai adab yang baik serta ilmu yang bermanfaat untuk banyak orang.


2. Lepaskan dengan do'a
Sudah menjadi kewajiban sebagai orang tua untuk senantiasa mengiringi aktivitas ananda dengan do'a-do'a terbaik. Sadar bahwa kita tidak bisa mendampingi ananda setiap saat, maka titipkanlah ananda kepada Sang Pemilik serta yakin bahwa Allah adalah sebaik-baiknya penjagaan.





Semoga hari pertama ananda sekolah menjadi titik awal meraih hidup sukses nan mulia dunia akhirat. Amiin


Sabtu, 26 Oktober 2019

Selamat datang Tim Verifikasi Sekolah Sahabat Keluarga (Dirjen Kemendikbud)

APa itu SEKOLAH SAHABAT KELUARGA ???




Definisi Sekolah Sahabat Keluarga 

Sekolah Sahabat Keluarga adalah satuan pendidikan formal dan non formal yang telah menyelenggarakan program pelibatan keluarga dengan baik

Latar Belakang 

Penguatan pendidikan karakter serta upaya untuk mengaktualisasikan potensi anak dan remaja dengan beragam minat dan bakat untuk mendukung terwujudnya Generasi emas 2045, bukan merupakan tanggung jawab pendidik di satuan pendidikan saja tetapi juga keluarga dan masyarakat. Sejak ditetapkan pada tahun 2015, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga mengembangkan dan melaksanakan berbagai kebijakan dan program sebagai upaya untuk menguatkan kemitraan Trisentra Pendidikan itu. 

Program-program yang sudah dilakukan Direktorat ini diantaranya adalah Bimbingan Teknis Pendidikan Keluarga kepada kurang lebih 12 ribu (kepala sekolah, komite sekolah, dan sejenisnya) pada satuan pendidikan dan sosialisasi 1 hari pada puluhan ribu Kepala Sekolah pada satuan pendidikan dan/atau sejenisnya di 310 kabupaten/kota di 34 provinsi. Semenjak program ini dilaksanakan pada tahun 2015 mulai terlihat upayaupaya satuan pendidikan dalam upayanya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak dengan melibatkan keluarga dan masyarakat dengan cara-cara yang kreatif dan inovatif. 

Untuk mendorong semakin kuatnya kemitraan Trisentra Pendidikan dan munculnya praktik-praktik baik pelibatan keluarga di satuan pendidikan. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga pada tahun ini menyelenggarakan program Apresiasi Sekolah Sahabat Keluarga. Sekolah Sahabat Keluarga adalah satuan pendidikan, baik formal maupun non formal, yang dalam melaksanakan program-program pendidikannya melibatkan keluarga, baik orang tua maupun anak, dan masyarakat. 

Sekolah Sahabat Keluarga di TK ISlam Plus e~SchooL


TK Islam Plus e~SchooL berdiri terinspirasi melihat kenyataan tingginya kebutuhan akan pendidikan usia dini yang memberikan ruang yang luas untuk anak mengeksplorasi lingkungan sebagai sarana belajar, sehingga anak mendapat pengetahuan dan pengalaman belajar yang beragam tetapi tidak meninggalkan dasar keagamaan dan pendidikan keluarga. TK Islam Plus e~SchooL berusaha mensinergikan visi misi keluarga dengan visi misi lembaga sehingga terjadi proses pendidikan dan pembelajaran yang utuh dan tidak bersebrangan dengan pendidikan anak di rumah. TK Islam Plus e~SchooL dirancang sebagai rumah kedua bagi anak sehingga diharapkan anak merasa aman dan nyaman berada di sekolah.

1. PAGUYUBAN ORANG TUA

Paguyuban orang tua TK Islam Plus e~SchooL telah terbentuk sejak berdirinya lembaga pendidikan e~SchooL. Tiap kelas/rombongan belajar memiliki paguyuban khusus. Paguyuban Orang tua lebih dikenal dengan nama Forum Silaturahmi orang tua Kelas A dan B, atau disingkat Forsat A dan Forsat B. Kegiatan yang rutin dilaksanakan adalah rapat silaturahmi orang tua, Arisan, dan pengajian bulanan. Seiring perkembangan teknologi dan informasi, forum silaturahmi orang tua menjadi lebih mudah dan terbuka dengan adanya media sosial. Saat ini, tiap Forsat/Paguyuban memiliki grup di aplikasi whast app, yang pada waktu tertentu dijadwalkan untuk mengikuti kuliah online (kul-wap) tentang satu tema tertentu, baik insidentil maupun terjadwal sesuai kurikulum sekolah.
Tahun Ajaran 2019/2020 telah terbentuk Forsat A dan Forsat B. Forsat A diketuai oleh Bunda Hasnawati Hamzah(Bunda Laode Muhammad Aryan) dan Ketua Forsat B adalah Bunda Megawati Arfah (Bunda Muhammad Zidane Abhinaya). Kegiatan Forsat yang telah terlaksana adalah Pembuatan Vertical Garden (Taman Dinding), pembuatan alat peraga edukatif dari bahan bekas tiap kelas/paguyuban, Seminar Parenting, dan Sharing Session lewat aplikasi media sosial tiap bulannya dengan pemateri yang berbeda.

2. KELAS ORANG TUA
Kelas orang tua merupakan agenda tiap awal semester untuk orang tua siswa yang dilaksanakan oleh sekolah dan Forum Silaturahmi Orang Tua(Forsat)/Paguyuban, yang bergabung dalam satu kelas biasanya dilaksanakan di bulan Agustus untuk semester pertama dan Januari di semester kedua. Sebelum digalakkannya Pendidikan Keluarga di tahun 2016, pihak lembaga kami menetapkan tema kelas orang tua berdasarkan permintaan orang tua atau tema yang sedang marak dibicarakan, beberapa diantaranya : Gaya Belajar Anak, Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini, Menjadi Orang Tua yang Asyik dan Menyenagkan dengan metode dongeng dan lagu, seni melipat kertas (origami), dan beberapa tema lainnya yang berbeda tiap semesternya dengan menghadirkan pemateri yang berkompeten di bidangnya. Pada tahun 2017, tema yang di bahas adalah tema pendidikan keluarga yaitu pengasuhan positif dan mendidik anak di era digital. Dan pada tahun 2018, mengangkat tema Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus, dan penanganan anak dengan gangguan Gadget.

3. KELAS INSPIRASI
Kelas Inspirasi dilaksanakan sesuai tema yang dilaksanakan di sekolah, dan kadang menjadi puncak tema atau kegiatan outing anak sehingga menjadi salah satu kegiatan yang dinanti anak tiap pergantian tema. Pemateri Kelas Inspirasi berasal dari Orang Tua Siswa, Keluarga Siswa, dan masyarakat sekitar sekolah.

4. PEMERAN KARYA
Pameran Hasil Karya dilaksanakan setiap bulan Pebruari tiap tahunnya pada saat Open House sekolah dan Kids Festival yang diselenggarakan pihak sekolah tiap tahunnya dengan mengundang orang tua, siswa, orang tua, dan guru dari sekolah lain serta masyarakat sekitar untuk hadir di kegiatan tersebut.

5. PENTAS AKHIR TAHUN
 Pentas Seni anak di TK islam Plus e~SchooL di laksanakan dua kali dalam setahun, yaitu saat Kids Festival(Open House) di bulan Pebruari dan di akhir tahun ajaran/pelepasan siswa. 

6. JAJANAN SEHAT
Pengenalan makanan sehat dan seimbang  dilaksanakan pada program Kids Festival (Open House) e~SchooL setiap tahunnya di Bulan Pebruari dirangkaikan dengan Market Day TK Islam e~SchooL. Di kegiatan tersebut anak dan orang tua, serta masyarakat sekitar/pengunjung diajak untuk mengenal jajanan yang sehat sekaligus mengajak untuk membuat jajanan sehat. Setelah membuat jajanan sehat bersama orang tua, anak bertugas untuk menjualnya pada pengunjung.
7. SEKOLAH HIJAU



 *Tulisan lengkapnya hubungi penulis..😊











                     






Minggu, 01 September 2019

Sejarah singkat Manasik Haji Cilik di Kabupaten Pinrang

Manasik haji cilik, persembahan sederhana dari e~SchooL untuk semua siswa TK se-kabupaten Pinrang

Hari ini tujuh tahun yg lalu,
Seorang yg jiwanya sudah terpaut ke dunia pendidikan anak usia dini,
Seorang yg hatinya sudah jatuh cinta menjadi seorang pendidik,
Seorang yg sudah kuat tertanam Azzam tuk berbakti di tanah kelahirannya,
Seorang yg tanpa daya dan dana namun punya banyak cita-cita dan impian..



Berpikir keras, hingga tidur tak nyenyak makan tak kenyang...😁 
"Bagaimana caranya menghadirkan Manasik Haji Cilik di Kabupaten Pinrang?"
Tapi akhirnya, menemukan dalam diri bahwa memang dirinya tidak mungkin mampu, tapi ada niat tulus dan pastinya ada Allah yg Maha Memampukan....
Bismillah, setelah perenungan,dan membaca referensi dan pemikiran yg panjang🕵, akhirnya memutuskan tuk memulai saja...

Dengan, bismillah bunda Hajar, Hijriah Syam, S.Psi, Ketua Lembaga Pendidikan e~SchooL,
Meminta pertimbangan dan bantuan ketua IGTKI Kabupaten Pinrang, Bunda Kandica, akhirnya mendapatkan restu dan dorongan semangat tuk mewujudkannya,
Bersurat ke beberapa TK di wilayah ibukota Kabupaten, 
Alhamdulillah mendapat respon positif, akhirnya manasik Haji Cilik Pertama dilaksanakan tahun 2013 di Halaman Mesjid Al Munawir dengan sekitar 300-400 peserta dari 13 Sekolah dengan benar-benar penuh peluh perjuangan bahkan air mata...
Jangan tanya properti nya apa saat ini, krn hanya 8 orang perempuan tangguh yg memegang gergaji, paku, dan palu😊
Dan, terimakasih banyak atas penjelasan pemateri yg sebenarnya belum Pernah merasakan Haji sesungguhnya tapi mampu menjelaskan dengan penuh pemaknaan kepada ananda para peserta..

Tahun 2014, Belajar dr pengalaman sebelumnya, Manasik Haji Cilik kedua Alhamdulillah berjalan lancar dan bertambah peserta nya menjadi 500-600an peserta dari 15 sekolah di Halaman Mesjid Al Munawir, beberapa insiden kecil seperti hilangnya dompet dan handphone menjadi catatan penting untuk pelaksanaan kedepannya...
Properti pun Alhamdulillah sudah mulai berbenah, karena telah menemukan bantuan dr Rumah Kreatif Corat coret kreasi media, sehingga Ka'bah bisa megah dibandingkan setahun yang lalu...

Tahun 2015, masih bertempat di Halaman Mesjid Al Munawir, dengan mengundang anak-anak panti Asuhan Alhamdulillah bisa mengumpulkan bantuan tuk anak-anak yatim tersebut diakhir kegiatan. Peserta meningkat hingga 18 sekolah.

Tahun 2016, Alhamdulillah pertama kalinya memberanikan diri mencari bantuan tuk dewan penasehat dan pembina, karena sebelumnya orang-orang kecil ini lah yg bak semut Nabi Sulaiman yg bergerak sedikit demi sedikit membangun kegiatan ini...
Alhamdulillah, gayung bersambut oleh Ayahanda H. Munta, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Pinrang... Dengan selembar surat, mempertemukan sosok pembina dan pengayom yang hingga saat ini sangat berjasa atas kesuksesan kegiatan-kegiatan kami selanjutnya...
Alhamdulillah, beliau bersedia menjadi pemateri saat Manasik Haji Cilik dan di tahun 2016 ini pula kami menggunakan Properti Haji Kementerian Agama untuk manasik haji cilik..
Peserta pun Alhamdulillah bertambah hingga 24 sekolah, dan beberapa diantaranya dari luar kota Pinrang, Masha Allah..


Tahun 2017, kegiatan yang awalnya terlaksana dan merupakan  pendidikan program "Sedekah kegiatan" untuk semua di Bumi Lasinrang oleh lembaga pendidikan e~SchooL (TK, PlayGroup, dan DayCare) mendapatkan arahan bunda pengawas untuk mengatasnamakan kegiatan ini atas nama organisasi FKG PAI (Forum Komunikasi Guru Pendidikan Agama Islam), karena termasuk dalam kegiatan keagamaan, Bunda Hajar yg merupakan inisiator sekaligus donatur utama kegiatan ini dengan sangat legowo menerima masukan tersebut, beliau hanya berkata

"apapun nama lembaga pelaksana-nya, Kegiatan ini harus selalu terjaga kontinuitas nya tiap tahun dan GRATIS untuk semua anak se-kabupaten Pinrang, siapapun pelaksana nya"...

Di tahun ini pula, dengan 28 peserta, pertama kalinya menggunakan dokumentasi via udara menggunakan Kamera Drone sehingga pelaksanaan kegiatan manasik haji cilik ini sangat terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya...
Terima kasih dokumentasi kerennya kak Dani Pideota🙏


Tahun 2018, Alhamdulillah dengan peserta dari 34 Sekolah dari beberapa kecamatan, Manasik Haji Cilik tetap mengGRATISkan untuk semua. Untuk memperbaharui Semangat Kembali di tahun keenam ini, bunda Hajar berinisiatif membuat program Coaching/Pembekalan untuk semua guru pendamping dan panitia pelaksana yg akan melaksanakan manasik haji cilik yg pematerinya adalah ahli di bidang tersebut, dewan pembina, Ayahanda H. Munta, sehingga pelaksanaan nya nanti guru pendamping setiap sekolah yg akan menjelaskan ke siswa dan orang tua, panitia akan fokus pada pengaturan ketertiban dan kenyamanan peserta yang jumlahnya hampir memenuhi semua area lapangan basket saat Miqat, sekitar seribu lebih anak dan orang tua tumpah ruah penuh semangat ke Baitullah 😍


Tahun 2019, Alhamdulillah tahun ketujuh, sebuah pencapaian yang sangat luar biasa, untuk pelaksanaan kegiatan ini. Alhamdulillah tujuh tahun menjaga semangat dan integritas menjaga keberlangsungan kegiatan ini..



Masha Allah mencapai hingga empat ribu peserta dari 9 Kecamatan di Kabupaten Pinrang, bahkan ada yg jarak tempuh ke tempat kegiatan hingga 1-2 jam tapi sangat bersemangat menjemput harapan untuk menjadi tamu Allah Insha Allah...
Panitia Pelaksana semakin paham akan makna manasik haji cilik massal ini, yg awalnya mungkin berniat lain, kali ini semua panitia pelaksana duduk bersama meluruskan niat untuk benar-benar tulus dari hati untuk melaksanakan "SYIAR" berhaji kepada semua siswa TK/PAUD di Kabupaten Pinrang, melaksanakan anpa"SYIAR" Islam yang penuh persaudaraan dan kebersamaan, tanpa kepentingan apapun, sesuai cita-cita tulus dr inisiator pertama, Bunda Hajar, yang mengusung satu semangat ditiap Manasik Haji Cilik, yaitu "Nikmat Persaudaraan dalam balutan Keimanan dan Rindu pada Baitullah"


Pada akhirnya kesuksesan pelaksanaan manasik haji cilik, karena dukungan banyak pihak, yaitu Kementerian Agama kabupaten Pinrang dalam hal ini Kasi Pai, H.Munta, Ketua FKG PAI, Hj. Sy. Budur, Ketua IGTKI Bu Kandica, Ketua Lembaga Pendidikan e~SchooL Bunda Hijriah Syam, Corat-coret Kreasi Media, Pideota Foto & Shooting, serta seluruh panitia pelaksana yg berasal dari guru-guru TK Se Kabupaten Pinrang

Semoga kegiatan ini akan selalu menjadi pengingat pentingnya persaudaraan diantara perbedaan,
Semoga kegiatan ini akan selalu menjadi semangat pendorong untuk ke Baitullah sesungguhnya...


Semoga kegiatan ini akan selalu lestari di Kabupaten Pinrang tercinta..