EcoEducation Strategic Colaboration dapat diartikan sebagai strategi kolaborasi pendidikan cinta lingkungan. Inovasi ini melibatkan secara aktif semua sumber daya manusia di sekitar lembaga PAUD, yaitu Orang Tua, Pendidik, tenaga kependidikan, Pemerintah, Organisasi mitra, pihak swasta, masayarakat, gugus PAUD, lembaga PAUD lainnya, bahkan melibatkan peran peserta didik dari lembaga PAUD itu sendiri dalam mengelola dan memanfaatkan sampah menjadi alat peraga edukatif.
EcoEducation
Strategic Colaborationmerupakan terobosan baru
yang belum pernah ada sebelumnya. Sampah yang sebagian besar berasal dari rumah
tangga selama ini hanya menjadi masalah, namun pada inovasi ini diubah menjadi
bahan dasar untuk membuat alat peraga yang bisa dan selalu siap digunakan untuk
menjadi alat peraga dan bahan ajar untuk Anak Usia Dini yang sebelumnya sangat
bergantung pada pembelian lembaga atau bantuan pemerintah. Karya ini sangat Inovatif
karena belum pernah ada sebelumnya namun sangat terasa manfaatnya bagi lembaga
PAUD serta semua pihak yang berpartisipasi.
Peran serta Orang tua dalam inovasi ini adalah mengumpulkan sampah Daur Ulang, mendistribusikan sampah ke Bank Sampah Sekolah, mengajak tetangga & Keluarga melakukan hal serupa, serta bersama sekolah mendaur ulang dan membuat APE. Orang tua yang selama ini biasanya hanya membuang sampah rumah tangganya kini bisa membantu pihak sekolah dalam membuat alat peraga dan dengan proses pengumpulan dan pembuatan bersama alat peraga tersebut memungkinkan adanya transfer knowledge sehingga orang tua pun dapat membuat sendiri alat permainan bersama anaknya dan hal tersebutmenjadikan anak dan orang tua menjadi lebih aktif dan kreatif dalam membuat alat bermain anak sehingga menjadi selektif dalam membeli alat permainan yang telah jadi. Hal ini juga menghemat biaya pembelian alat permaianan untuk anaknya dengan membuatnya sendiri, bahkan dapat menjual atau menyalurkannya kepada teman atau kerabat lain yang membutuhkan. Orang tua dan anak yang kontinu dalam mengumpulkan sampah ke lembaga akan mendapatkan reward sederhana dari lembaga berupa bingkisan atau hadiah buku sebagai penyemangat untuk melakukan inovasi ini.
Pendidik dan tenaga kependidikan di
lembaga memilki peran utama dalam menggerakkan inovasi EcoEducation Strategic Colaboration karena berperan dalam beberapa bidang
yaitu Bank Sampah (e~SchooL ZeroWaste),
e~SchooL Publishing, serta e~SchooL Share&Care. Bank sampah (e~SchooL Zero
Waste) bertugas untuk menerima sampah
dari orang tua dan masyarakat, memilah sampah berdasarkan kategori bahan dan
bentuk, membersihkan sampah, menginventaris sampah, dan terakhir memasukkan
sampah ke tempat penyimpanan sampah. Penerimaan sampah dari orang tua dan
masyarakat biasanya dilaksanakan saat pagi dan siang hari saat orang tua
mengantarkan dan menjemput anaknya. Pihak lembaga sebelumnya memang menyediakan
keranjang/kotak tempat orang tua menyimpan sampah di halaman sekolah sehingga
memudahkan tiap orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi mengumpulkan
sampah tersebut. Sedangkan proses pemilahan, pembersihan, dan penyimpanan biasanya
dilaksanakan saat proses pembelajaran telah selesai oleh pihak lembaga dan
dapat dibantu oleh siswa.
e~SchoolPublishing
yang terdiri dari pengolahan sampah menjadi APE, pembuatan buku petunjuk
pembuatan APE, pembuatan buku RPP, serta pembuatan buku administrasi.
pelatihan tentang inovasi EcoEducation Strategic Colaboration di
gugus PAUD dan di lembaga lainnya. Lembaga kami juga mengajak partisipasi gugus
dalam melaksanakan inovasi ini. Disetiap pertemuan gugus yang biasa disebut
kelompok kerja gugus terdapat sesi khusus untuk berbagi cara pembuatan Alat
Peraga dari sampah (gugus menyebutnya oleh-oleh), dan hal ini inisiatif lembaga
dan telah kontinu terlaksana di tiap pertemuan gugus hingga saat ini.
Pendistribusian APE dan buku petunjuk juga dilaksanakan pada lembaga PAUD binaan
kami yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Pinrang.
Peserta didik memilki peran bersama orang
tua dalam mengumpulkan sampah daur ulang, mendistribusikan sampah ke
bank sampah, bersama sekolah mendaur ulang dan membuat APE, pembiasaan LISA (lihat
sampah ambil) serta menjadi tutor sebaya dalam mengolah APE di lembaga lain. Peserta
didik berperan aktif dalam menjadi tutor sebaya pada lembaga lain, dengan
mempraktikkan pembuatan APE pada lembaga binaan atau lembaga yang mengundang
untuk pembuatan APE. Hal ini memungkinkan untuk peserta didik melatih percaya
diri berdiri dihadapan orang banyak serta malatih empatinya kepada anak
lainnya.
Peran Pemerintah,
Swasta, dan oraganisasi mitra (IGTKI dan HIMPAUDI) dalam melaksanakan inovasi
ini yaitu, membimbing program Ecofamily Strategic Colaboration, menjadi
fasilitator Program EcoFamily ke Lembaga lain dan masyarakat serta membantu
mendistribusikan APE dan buku petunjuk ke Lembaga lain yang membutuhkan. Sedangkan peran Gugus/Lembaga PAUD lainya
yaitu membantu mengumpulkan sampah, membuat APE bersama sekolah dalam kegiatan
kelompok kerja guru, menerima APE & buku petunjuk yang telah disusun bagi
lembaga magang dan lembaga binaan, serta
mengaplikasikan/menduplikasi kegiatan serupa di lembaganya, sehingga
inovasi ini dapat bermanfaat dan berdampak luas bagi masyarakat.
#Tulisan memiliki Hak cipta, dilarang mengcopy paste tanpa sepengetahuan penulis
(Hijriah Syam, S.Psi)
0 komentar:
Posting Komentar