Tampilkan postingan dengan label featured. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label featured. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Maret 2019

KIDS CAMP e~SchooL, Bermain sambil Belajar, Mengenal Huruf & Angka, Menjelajah Alam, dan Mensyukuri Nikmat Tuhan...

Yeyyyyy yang ditunggu akhirnya datang juga...😍


Alhamdulillah setelah sukses dengan KIDS Festival kemarin yang mengembangkan seni, kreativitas, dan inovasi anak dan orang tua...
Kini, tiba saatnya mengembangkan aspek Fisik, sosial, emosional, dan tentunya aspek nilai, agama, dan moral anak dalam bingkai cinta lingkungan...



Kali ini kegiatan nya di Taman Firdaus Pinrang
Dan lanjut ke Waterboom Bhayangkara Pinrang..

Wah.... Bakalan jadi moment yg tak terlupakan😘




Diawali dengan penjemputan ananda di gerbang Taman Firdaus, sebagai tanda penyerahan diri ananda dari orang tua ke Bunda Guru (Karena, baru kali ini org tua tidak diperkenankan memasuki area Camp)😉

Setelah itu, ananda mengikuti orientasi lokasi kegiatan, dengan mengajak ananda berkeliling Taman Firdaus, seraya menjelaskan aturan yang harus ditaati ananda selama camp, area-area terlarang yg tidak boleh didatangi tanpa bunda guru, serta MCK selama Camp berlangsung...😀


Ananda kembali ke titik kumpul, kemudian ananda di bagi menjadi beberapa kelompok kecil, dan dipilih lah ketua kelompok dan pendamping setiap kelompok tersebut. Setelah kelompok terbentuk, setiap kelompok kemudian berbaris rapi dan mendirikan tenda masing-masing didampingi bunda guru pendamping... Wah kerennya, tenda-tenda ananda bervariasi warna dan ukuran nya...😊


Tenda sudah berdiri dengan kokoh, kini saatnya mencuci tangan dan sarapan bersama, menyiapkan raga tuk kegiatan inti selanjutnya... Roti dan Susu sudah tersedia dihadapan ananda, makan yang lahap, dan jangan lupa berdoa ya...



Matahari mulai mengintip di celah-celah dedaunan Taman, dan ananda sudah siap tuk kegiatan inti Camp, yaitu Outbound Calistung..
Mulai Pos 1 hingga Pos 8, ananda menyanyikan yel-yel dan sangat bersemangat...😍😍😍
Alhamdulillah begitu menikmati semua permainan hingga tak sadar peluh dan keringat sudah mengering dengan sendirinya..









Peluh, kotoran, dan debu yg menempel tak menyurutkan semangat ananda, hingga dipenghujung outbound masih sangat bersemangat. Tapi, tiba saatnya tuk beristirahat dan bersiap tuk sholat serta makan siang😉


Mungkin setiap hari mereka makan dengan piring mahal,
Makan dengan beragam sendok, garpu dimeja makan,
Makan dengan lauk pauk lengkap nan mahal pun mungkin setiap harinya...
Kini saatnya makan beralaskan daun pisang, duduk bersama diatas tanah, makan dengan nasi dan lauk pauk seadanya (pastinya tetap bergizi dan sehat), dan lahap dengan suapan tangan..😘


Kebersamaan dan kebersahajaan terlihat jelas diraut wajah mereka, sungguh pengalaman berharga tuk mereka ingat nantinya...








Dan, akhirnya Kids Camp kali ini ditutup dengan main air bersama di Waterboom Pinrang...

Berenang di Waterboom biasa,
Yg luar biasa adalah berenang bersama teman sepermainan, seperjuangan menuntut ilmu di TK Islam Plus e~SchooL😍




Barakallahu anandaku semua,
Sungguh kalian semua adalah cahaya dan harapan dari org tua dan bunda guru..

Tumbuh dan berkembang lah,
Menjadi manusia tangguh penuh manfaat tuk agama, keluarga dan bangsa ini...
Doa kami selalu untuk kalian...




#sederhanapenuhmakna
#rumahbermainpenuhcintadancita
#kidsCamp2019
#TKIslamTerbaikdiPinranginshaAllah

Kamis, 14 Maret 2019

Sekolah tidak cukup sekedar baca, angka, dan lomba...

Banyak yg bertanya, mengapa kami begitu semangat memberikan banyak kegiatan yg berbeda untuk anak-anak di sekolah kami,
Bahkan, melibatkan semua unsur dalam diri anak, termasuk orang tua wajib berpartisipasi,
minimal sekali setiap bulannya...



Juni : Ramadhan Ceria
Juli : Family Gathering
Agustus : 17an ala e~SchooL
September : Manasik Haji Cilik
Oktober : Batik Day
Nopember : Hero's Day
Desember : Mother's Day
Januari : CREATIVITY DAY (Fathers Day)
Pebruari : Kids FESTIVAL, Open House, Market Day
Maret : Kids Camp
April : Hari Anak Nasional
Mei : Hari Pendidikan ala e~SchooL





Belum lagi ekstrakulikuler Drumband, Angklung, Mewarnai, dan kunjungan/outing tiap pekannya..

Kan capek?
Kan boros waktu, tenaga, dan dana yg tidak sedikit?
Bukankah lebih mudah, seperti sekolah kebanyakan,
Masuk kelas, nyanyi, belajar, alphabet, angka, diselingi mengaji, mewarnai dan menari saja???





Sungguh, mereka bukan kita yang dulu,
Yg "cukup" biasa-biasa saja dan kita hidup seperti saat ini...
Tuntutan zaman didepan mereka, jauhhh berbeda....
Tidak akan pernah sama dengan yg kita hadapi saat ini...

Ayo bergabung bersama Tkplaygroup Islam ESchool,
Mempersiapkan yg terbaik tuk Anak-anak kita...




Jangan karena kita di daerah,
Jangan karena kita orang biasa...
Hingga kita memilih sekolah dan  aktivitas yg biasa-biasa saja...

Berilah banyak stimulasi dan pengalaman belajar,
Karena mereka adalah manusia-manusia yg penuh rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang tinggi...
Karena mereka akan menghadapi dunia yg berbeda dengan masa kita..

Mereka berbeda... Mereka istimewa...
Mereka investasi dunia akhirat kita...



#beranitampilbeda
#sederhanapenuhmakna
#rumahbermainpenuhcintadanCita
#eschooluntukmasadepanyangcemerlang

Dibalik Layar Kids FESTIVAL e~SchooL 2019, Awesome!!!😍

Alhamdulillah...


Mimpi tuk melaksanakan Kids Festival di lingkungan sekolah Alhamdulillah terlaksana tahun ini...

Banyak kejutan-kejutan pada proses dan hari-H kegiatan...

Salah satunya adalah "Vertical Garden" yg benar-benar menyatukan org tua siswa dan bunda guru dalam mendaur ulang sampah menjadi taman dinding yang VIRAL😍, indah teratur dan penuh manfaat..

Belum lagi kekompakan tiap kelas dalam mempersiapkan Kids Festival ini..




Mereka bukan keluarga,
Bukan pula saudara sedarah...
Tapi mereka disatukan oleh kesamaan cinta dan cita untuk anak- anak kita..
Penuh harapan dan doa ditiap canda tawa mereka,
Hingga menanggalkan semua pembeda diantara mereka,
Status, pekerjaan, dan identitas mereka tanggalkan diluar sana..
Dosen, dokter, polisi, hakim, karyawan, pegawai, pendidik, ibu propesional, pengusaha,...
Semua sama, tak ada sekat...
Semua duduk sama rendah,
Berdiri sama tinggi,
Menjunjung tinggi kekeluargaan, kebersamaan, dan kesahajaan...




Ahhh, air mata terharu melihat kesungguhan dan kemesraan mereka...😇
Pagi, siang, bahkan malam bergantian ditempat ini..




Barakkallahu ayah bunda Tkplaygroup Islam ESchool,🙏
Semoga ini menjadi bukti cinta kita padaNya
Semoga ini menjadi bukti perjuangan kita mempersiapkan yg terbaik tuk anak-anak kita..
Investasi dunia akhirat kita...😘

#kreativitastanpabatas
#keluargabesareschool
#sederhanapenuhmakna
#rumahbermainpenuhcinta

Memang Benar, slalu rawat mimpi-mimpi mu, karena jarak antara mimpi dan kenyataan hanya berbatas waktu...

Jumat, 12 Februari 2016

Saatnya untu Menghilangkan sisa Kolonialisme Warisan Penjajah di Wajah Pendidikan Indonesia


Apabila kita bertanya mengapa kurikulum sekolah di Indonesia sedemikian berbeda dengan kurikulum sekolah di Amerika, maka jawaban yang paling sederhana adalah karena kita mewarisi kurikulum “budaya” kolonial Belanda sebagai pihak yang meletakkan dasar pendidikan di Indonesia saat mereka “hadir” selama 350 tahun lamanya.

Namun ternyata tidak hanya model kurikulum pendidikan saja yang ditanamkan oleh para kolonial tersebut di Indonesia, kemana kita hendak mengambil jurusanpun terpengaruh oleh akal-akalan mereka. Mengapa demikian? Kita tentu masih ingat saat kita SMA dahulu harus menjalani test IQ untuk penjurusan. Umumnya sekolah menetapkan bahwa murid dengan IQ tinggi bisa masuk ke jurusan IPA (A1/A2). Murid dengan IQ sedang sebaiknya masuk jurusan IPS (Sosial/A3) dan sisanya hanya mendapat kursi di jurusan Bahasa (A4). Di sinilah ternyata pengaruh akal-akalan para kolonial masih bersisa pada kita sampai saat ini.

Romo Mangun Wijaya (alm.) pernah berpendapat bahwa anak-anak yang kecerdasannya tinggi seharusnya juga diarahkan untuk masuk jurusan Sosial agar di masa mendatang akan lahir ekonom, hakim, jaksa, pengacara, polisi, diplomat, duta besar, maupun politisi yang hebat. Namun rupanya hal seperti ini tidak dikehendaki oleh penguasa (Belanda). Penguasa menginginkan anak-anak yang cerdas tidak memikirkan masalah sosial politik. Mereka cukup diarahkan untuk menjadi tenaga ahli/scientist, arsitektur, ahli matematika atau dokter  yang hanya akan asyik dengan science di laboratorium sehingga tidak membahayakan posisi penguasa.

Paradigma akal-akalan Belanda ternyata masih sangat mempengaruhi pola berpikir orang tua/masyarakat kita saat  ini, bahkan turut mempengaruhi konsep kesuksesan pada diri anak.
Pada suatu kesempatan, di muka 800-an anak, Kak Seto menunjukkan 5 Rudy:
1 : Rudy Habibie (BJ Habibie) – genius, penggagas IPTN.
2 : Rudy Hartono – juara bulu tangkis kelas dunia.
3 : Rudy Salam – pemain film dan sinetron.
4 : Rudy Hadisuwarno – seniman kecantikan.
5 : Rudy Choirudin – ahli kuliner / memasak.

Kak Seto pun bertanya, “Rudy yang mana yang paling sukses menurut kalian?”
Hampir semua anak menjawab “Rudy Habibie”
Sewaktu ditanyakan “Mengapa kalian bilang bahwa yang paling sukses Rudy Habibie?”
Anak-anakpun menjawab, “Karena bisa membuat pesawat terbang.”
Sewaktu Kak Seto menanyakan “Rudy yang mana yang paling tidak sukses?”
Hampir seluruh anak menjawab “Rudy Choirudin”
Ketika ditanyakan “Mengapa kalian mengatakan bahwa Rudy Choirudin bukan orang yang sukses?”
Anak-anakpun menjawab, “Karena Rudy Choirudin hanya bisa memasak”

Masyarakat kita umumnya masih beranggapan bahwa IQ adalah segala-galanya. Namun pada kenyataannya EQ, SQ dan faktor-faktor lain juga sangat menentukan kesuksesan seseorang.

Kesuksesan di sini tentunya jangan hanya diukur dari seberapa besar penghasilan seseorang, namun juga sampai sejauh mana ia dapat mengembangkan talentanya secara optimal sehingga bisa dimanfaatkan dalam kehidupan yang akan dijalaninya.

Anak-anak dan orang tua harus menyadari dan mensyukuri setiap talenta yang diberikan oleh Tuhan. Bila talenta tersebut dikembangkan dengan baik, maka kita bisa mencapai kesuksesan di “bidangnya”. Jadi untuk anak-anak yang tidak pintar matematika, tentunya mereka tidak perlu minder dan orang tua tidak perlu malu atau menekan anak. Anak yang lebih menyukai pelajaran menggambar tentunya tidak serta merta dikategorikan sebagai anak yang bodoh, karena menggambar memerlukan imajinasi serta ide yang tinggi, yang menjadi dasar sebuah penemuan baru. Anak yang suka mendominasi pembicaraan pun, kalau kita arahkan dengan baik kelak dapat menjadi politisi atau negotiator yang ulung.

Kitapun sebaiknya meyakini bahwa Tuhan menciptakan setiap kita (manusia) dengan maksud yang terbaik demi kemuliaan-Nya. Kalau saja kita meyakini hal tersebut, maka semua orang akan mensyukuri keadaan dan memanfaatkan talenta yang Tuhan berikan untuk kemuliaan-Nya.

#jendela hati

Minggu, 13 September 2015

15 Cara Membantu Anak menjadi Pintar..

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari para orang tua yang datang kepadanya, Thomas Armstrong, Ph.D, Director of American Institute & Multiple Intelligence Expert, AS, berpendapat bahwa sistem pengujian yang diterapkan oleh lembaga layanan khusus anak selama ini lebih berfokus kepada apa yang tidak bisa dilakukan oleh anak-anak, bukan pada apa yang bisa mereka lakukan. Padahal, kata Armstrong, setiap anak memiliki banyak cara untuk dapat tumbuh menjadi anak yang pintar, dan apa pun kemampuan yang mereka miliki layak diakui, dirayakan, serta terus diasah.

Sebuah studi di Harvard University menunjukkan, setiap anak dapat menampilkan kepintarannya dengan cara yang berbeda. Ada yang pintar secara bahasa (linguistik),  menggunakan logika matematika (menghitung angka), bermain musik, menggambar, gerak tubuh (fisik), mengelola emosi, serta kemampuan bersosialisasi.
Sebagai orang tua, kita berperan penting dalam mengembangkan kepintaran si Kecil yang boleh jadi masih tersembunyi. Berikut ini 15 cara yang diperkenalkan Armstrong yang bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu meningkatkan kemampuan si Kecil:

•    Beri kesempatan si Kecil untuk menemukan minatnya sendiri. Perhatikan kegiatan yang dipilih olehnya. Saat bermain bersama si Kecil adalah momen yang tepat untuk mengetahui kemampuannya.

•    Perkenalkan si Kecil dengan berbagai kegiatan yang akan menambah pengalamannya. Dengan begitu ia akan menunjukkan kepintaran yang dimiliki. Jangan berasumsi bahwa anak tidak pintar di bidang tertentu karena bisa saja ia belum menunjukkan minatnya.

•    Maklumi apabila si Kecil berbuat kesalahan ketika melakukan sesuatu. Jika anak harus melakukan hal-hal secara sempurna, ia tidak akan terlatih mengambil risiko yang diperlukan untuk menemukan dan mengembangkan kemampuan belajarnya.

•    Ajukan pertanyaan menarik pada si Kecil yang mungkin selama ini membuat ia takjub terhadap sesuatu yang dilihatnya, misal: mengapa langit berwarna biru? Lalu temukan jawabannya secara bersama-sama.

•    Libatkan si Kecil dalam setiap kegiatan keluarga yang sifatnya mengembangkan kreativitas. Hal itu dapat menumbuhkan kemampuan belajar yang baru.

•    Jangan memaksa si Kecil untuk belajar, karena justru akan membuatnya terlalu stres atau lelah untuk dapat berkembang. Berikan si Kecil motivasi, bukan memaksa.

•    Ciptakan lingkungan yang dapat memperkaya kemampuan sensoriknya. Hal ini bisa dengan cara menyediakan perlengkapan yang akan merangsang indra, seperti cat mainan, alat musik tabuh (perkusi), dan boneka tangan.

•    Senantiasa tunjukkan keteladanan Anda pada si Kecil karena hal itu dapat memengaruhi perilakunya.

•    Hindari kritik atau menghakimi terhadap hal-hal yang dilakukan si Kecil. Bila selalu dievaluasi, si Kecil akan mudah menyerah (kapok).

•    Ceritakan pengalaman sukses Anda pada si Kecil. Membicarakan hal-hal baik yang Anda alami setiap hari akan membantu meningkatkan harga dirinya.

•    Jadilah pendengar yang baik bagi si Kecil. Hal-hal yang ia bicarakan/tunjukkan bisa menjadi petunjuk tentang kemampuan khusus yang dimiliki.

•    Hindari ‘menyogok’ si Kecil dengan hadiah, karena justru dapat membuat ia merasa bahwa belajar adalah hal yang tidak menguntungkan baginya.

•    Hindari membandingkan si Kecil dengan anak lain. Sebaiknya, bandingkan kemampuan si Kecil dengan apa yang telah ia kuasai sebelumnya.

•    Berikan pilihan pada si Kecil, sebab hal itu dapat menumbuhkan kemauan dan melatih ia berinisiatif.

•    Selalu bermain bersama si Kecil dapat menunjukkan ketulusan Anda.



Yuk praktikkan cara-cara di atas, Bunda!

Senin, 31 Agustus 2015

Mengapa harus di e~SchooL ???

MENGAPA HARUS DI e~SchooL????

Telah dibuka pendaftaran TERBATAS TK / Playgroup / TPAIslam Plus e~SchooL Pinrang Tahun ajaran 2015-2016
DAFTAR SEPTEMBER 2015-JANUARI 2016 DISCOUNT 50% DANA PENDIDIKAN!!!!!!!!!!!!

Mengapa HARUS DI e~SchooL????

1. Satu-satunya TK Islam berbasis tauhid dengan nilai Leadership dan Entrepreneurhip yang menyiapkan anak dengan mental pemimpin dan entrepreneur
2. Satu-satunya TK Islam dengan kurikulum Diknas + Internasional yang membimbing anak menjadi insan yang sholeh/Sholehah dan mampu bersaing di dunia Internasional
3. Satu-satunya TK Islam yang menerapkan system moving class secara penuh sehingga anak menikmati tiap pembelajaran tanpa rasa bosan
4. Small Class (Tiap kelas 5-15 Org) sehingga semua anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang lebih pesat
5. Laporan perkmbangan setiap bulan (Fisik, Akadamik, Agama Islam, Sosial emosional, & Psikologis)
6. Fasilitas terlengkap (Ruang Belajar ber-AC, Mushollah/Aula, Playground aman dan luas, area berkebun, Perpustakaan Anak & Orang tua, Ruang Istirahat, Ruang tunggu, Ruang Rekreasi&Multimedia, halaman parkir Yang luas dan aman )

InsyaAllah e~SchooL TA 2015-2016 membuka kelas :
1. TK B (15 org) usia 5-6 tahun
2. TK A (15 org) usia 4-5 tahun
3. Playgroup A(15 org) usia 3-4 tahun
4. Playgroup B(15 org) usia 3 tahun
5. Batita Clas (5 org) usia 2 tahun
6. TPA (10org) usia 2-10 tahun
Banyak program yg unik dan menarik yang berbeda dari tahun sebelumnya...
Semua yang terbaik tuk ananda tersayang, Yang pastinya insyaAllah akan membuat ananda semakin cerdas dan siap menyongsong masa depan yg lebih cerah...
Jgn sampe kehabisan tempat y...
Dengan metode yg unik & menarik, insyaAllah dalam 99 hari anak mampu:
1. Hafal Asmaul Husna
2. Wudhu & sholat 5 waktu
3. Disiplin jajan & beli mainan
4. Senang puasa & sedekah
5. Lebih sayang&santun pd org tua..
Terdapat juga Taman Penitipan Anak dgn sistem bulanan, harian, dan perjam..

Akhir kata,

Anak adalah investasi dunia akhirat,

berilah yg terbaik tuk buah hati Anda,

calon pemimpin masa depan.....


Peserta terbatas,
Segera hub.i : Hijriah Syam, S.Psi 085 299 424 165
Atau datang di "TPA, PlayGroup & TK Islam Plus"
Jl. Urip Sumoharjo No. 165 Pinrang
(Samping Kejaksaan Negeri Pinrang)
TELAH HADIR PULA:
TK Islam Plus / KB Islam Plus / Penitipan Anak / Daycare e~SchooL Cabang Pangkep
TK Islam Plus / KB Islam Plus / Penitipan Anak / Daycare e~SchooL Cabang Sengkang


Senin, 24 Agustus 2015

Ayah, Hadirlah untuk anakmu di 7 waktu ini...

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda, “Seorang ayah yang mendidik anak-anaknya adalah lebih baik daripada bersedekah sebesar 1 sa’ di jalan Allah.”

Nabi pun mencontohkan, bahkan ketika beliau sedang disibukkan dengan urusan menghadap Allah SWT (shalat), beliau tidak menyuruh orang lain (atau kaum perempuan) untuk menjaga kedua cucunya yang masih kanak-kanak, Hasan dan Husain. Bagi Nabi, setiap waktu yang dilalui bersama kedua cucunya adalah kesempatan untuk mendidik, termasuk ketika beliau sedang shalat.

Saat ini banyak keluarga di Indonesia yang kehilangan figur ayah. Ayah sudah berangkat kerja saat pagi buta, ketika si kecil masih tidur. Ketika ayah pulang malam hari, sering kali anak sudah tertidur.

“Tak heran jika anak ditanya, 'Bagaimana ayahmu?', jawabnya, 'Auk, ah gelap'. Karena memang mereka hanya bertemu waktu gelap, saat dini hari dan tengah malam,” kata Bendri Jaisyurahman, salah satu penggagas Komunitas Sahabat Ayah.

Minimnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan membuat anak mengalami beberapa masalah psikologis. Di antaranya, anak yang rendah harga dirinya, anak laki-laki yang cenderung feminin dan anak perempuan yang cenderung tomboy, anak yang lambat dalam mengambil keputusan, serta anak yang cenderung reaktif. Termasuk juga, maraknya generasi alay.

Lalu bagaimana idealnya peran seorang ayah dalam pendidikan anak? Menurut Bendri setidaknya ada 7 waktu yang perlu diluangkan ayah untuk anaknya.

1. Pagi hari

Ayah bisa memulai dengan membangunkan anak. Luangkan 5 menit untuk bermain atau mendengar cerita anak mengenai mimpinya.

2. Siang hari

Luangkan 5 menit saja untuk menelepon anak di siang hari. Mulailah dengan cerita ringan mengenai aktivitas ayah di kantor dan pancing anak untuk bercerita mengenai kegiatannya hari itu.

3. Malam hari

Sediakan waktu untuk bermain serta mendengar cerita anak mengenai aktivitasnya seharian. Beri komentar dan arahkan anak secara positif. Malam hari merupakan waktu yang efektif untuk menanamkan budi pekerti dan sikap-sikap yang baik.

4. Liburan

Saat hari libur, ayah bisa secara total melakukan aktivitas bersama anak. Tidak harus pergi berlibur, bisa juga dengan mencuci mobil bersama, memancing, pergi ke toko buku. Aktivitas tersebut akan menciptakan ikatan yang kuat antara ayah dan anak.

5. Di kendaraan

Saat mengantar anak ke sekolah atau ke tempat lain, terutama jika menggunakan mobil, tersedia kesempatan untuk ngobrol dengan buah hati. Selipkan nasihat, misalnya mengenai pentingnya berkendara dengan santun, menghormati hak orang lain, mengikuti aturan lalu lintas, dan lain-lain.

6. Saat anak sedih

Saat anak mengalami kesedihan, ia membutuhkan tempat untuk curhat dan menyampaikan keresahan hatinya. Jika ayah mampu hadir dalam situasi ini, anak tidak akan melabuhkan kepercayaan pada orang yang salah. Karena pahlawan bagi anak adalah mereka yang ada di dekat mereka, menghibur, mendukung dan menguatkan ketika mereka sedih dan mengalami masalah.

7. Saat anak unjuk prestasi

Luangkan waktu untuk hadir saat anak mengikuti lomba atau tampil di panggung. Kehadiran ayah dan ibu dalam momen itu merupakan bentuk pengakuan akan kemampuan anak. Tepuk tangan, foto, dan rekaman yang dibuat ayah atau ibu akan menjadi kenangan yang terus mereka bawa hingga besar nanti.



Hal yang perlu diperhatikan, anak tidak hanya butuh ayah, namun juga ibu. Sebagaimana pepatah Arab, al-umm madrasatun, ibu adalah sekolah bagi anak. Maka, ayah kepala sekolahnya. Ayahlah yang bertanggung jawab agar 'sekolah' tersebut berjalan dengan baik dengan menyediakan sarana dan prasarana, mengambil peran, serta membuat instrumen evaluasi. Sedangkan ibu menjadi sumber ilmu, hikmah, dan inspirasi bagi anak dalam proses tumbuh dan berkembang.


Jika masing-masing fungsi tersebut tidak dijalankan dengan baik, pengasuhan anak akan menjadi 'pincang'. Minimnya keterlibatan ayah, membuat anak cenderung penakut dan lambat mengambil k
eputusan. Sementara jika peran ibu yang hilang dalam rumah tangga, anak cenderung mengedepankan logika, tapi tidak memiliki kepekaan.