TERBAIK I
KARYA NYATA GURU KB/TPA/SPS TINGKAT PROPINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2016
|
“PIRAMIDA MAKANAN PANDUAN ORANG TUA DAN ANAK”
INOVASI
PEMBELAJARAN MAKANAN SEIMBANG ANAK USIA DINI
MELALUI PERMAINAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA PLAYGROUP
ISLAM PLUS e~SCHOOL PINRANG
Diajukan kepada Tim Penilai Lomba Karya
Nyata Lomba Apresiasi GTK PAUD DIKMAS Berprestasi Kategori Guru KB/TPA/SPS
HIJRIAH SYAM, S.Psi
PLAYGROUP ISLAM PLUS e~SCHOOL PINRANG
PROPINSI SULAWESI
SELATAN
TAHUN 2016
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh..
Tiada kata yang
paling indah selain puji-pujian kepada
Allah SWT, Zat Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Tiada terkira limpahan kasih
dan rahmat-Nya kepada alam semesta, begitu pula dengan selesainya penyusunan
Karya nyata
ini dengan judul “Primadona,
(Piramida Makanan Panduan Orang Tua dan Anak) Inovasi Pembelajaran Makanan
Seimbang Anak Usia Dini Melalui
Permainan dengan Pendekatan Saintifik pada Playgroup Islam Plus e~school”
disusun sebagai salah satu
prasyarat untuk mengikuti Apresiasi GTK PAUD & DIKMAS Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2016.
Karya nyata ini dibuat terinspirasi melihat
kenyataan tingginya tingkat
ketidaktahuan orang tua dan anak tentang makanan yang seimbang sesuai kebutuhan
anak berdasarkan usia. Penulis berpikir bahwa jika dalam sistem
pendidikan diberikan pengetahuan tentang makanan seimbang menggunakan
permainan dengan pendekatan saintifik maka anak maupun orang tua akan mampu
memilih makanan seimbang untuk perkembangan otak dan fisik anak. Sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
maksimal baik fisik maupun kecerdasannya.
Semoga
Allah SWT memberikan Rahmat dan KasihNya, senantiasa menuntun setiap langkah
dan jalan hidup kita semua, serta meridhoi setiap usaha yang kita lakukan.
Semoga karya nyata
ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak. Amin….
Wassalamu
’Alaikum Wr. Wb Pinrang,
Pebruari 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap orang tua tentu mendambakan anak yang
sehat, cerdas, kuat, dan berprestasi. Menurut para pakar laju tumbuh kembang dan tingkat intelegensia
seorang anak sebagian besar dipengaruhi oleh asupan gizi. Gizi merupakan
salah satu penentu kualitas sumber daya manusia, diantaranya kualitas
kecerdasan anak. Kecukupan
dan keseimbangan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu sejak dalam
kandungan, bayi, anak-anak, remaja, hingga usia lanjut.
Anak balita sudah bisa
makan apa saja seperti halnya orang dewasa, dan kadang hanya menjadi objek pasif penerima makanan yang disediakan
keluarga. Padahal
untuk menunjang tumbuh kembangnya di masa keemasan, kandungan yang terdapat
pada makanan yang sehat dan bergizi harus cukup karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral, serta harus memiliki perbandingan yang baik antara
protein, lemak, dan karbohidrat. Kecerdasan, keterampilan, dan perkembangan mental anak tidak lepas
dari pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Agar otak anak berkembang
optimal, tentu saja harus memenuhi aneka zat gizi yang diperlukan, dalam arti
harus mengonsusmi makanan yang bergizi lengkap dan seimbang terutama untuk
perkembangan otaknya.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan
ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu
biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah
makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak
mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi. Sebab,
ketidaktahuan gizi selain mungkin ketidakmampuan (ekonomis), rata-rata anak
sekolah kita alih-alih tercukupi gizinya, tubuh mereka dicemari pula oleh bahan
berbahaya dalam jajanan.
Dunia pendidikan anak usia dini adalah sebuah dunia yang
tidak terlepas dari bermain.
Pengenalan kebiasaan makanan yang bergizi dan seimbang akan sangat efektif jika
diajarkan melalui kegiatan bermain. Sehingga pendidik berinisiatif membuat sebuah alat permainan edukatif yang mengenalkan
perilaku makan bergizi dan seimbang untuk anak usia 2-5 tahun yang diberi nama PRIMADONA,
Piramida Makanan Panduan Orang Tua & Anak.
Karya
nyata ini dibuat terinspirasi melihat
kenyataan tingginya tingkat
ketidaktahuan orang tua dan anak tentang makanan yang seimbang sesuai kebutuhan
anak berdasarkan usia. Penulis berpikir bahwa jika dalam sistem
pendidikan diberikan pengetahuan tentang makanan seimbang menggunakan
permainan dengan pendekatan saintifik maka anak maupun orang tua akan mampu
memilih makanan seimbang untuk perkembangan anak. Sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
maksimal baik fisik maupun kecerdasannya.
B.
Tujuan
Tujuan
dari penulisan karya nyata ini adalah untuk
mendapatkan jawaban dari rumusan masalah tersebut di atas yaitu sebagai berikut :
a. Menjelaskan PRIMADONA, Piramida Makanan Panduan Orang Tua dan Anak, dapat digunakan sebagai inovasi pembelajaran makanan seimbang pada Playgroup
Islam Plus e~SchooL?
b. Mendeskripsikan hasil penerapan PRIMADONA sebagai inovasi pembelajaran makanan seimbang pada Playgroup
Islam Plus e~SchooL?
c. Mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi dalam penerapan PRIMADONA sebagai
inovasi pembelajaran makanan seimbang
pada Playgroup Islam Plus e~SchooL?
d. Mendeskripsikan RPPM dan RPPH dalam penerapan PRIMADONA sebagai inovasi pembelajaran makanan seimbang pada Playgroup
Islam Plus e~SchooL?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi PRIMADONA sebagai Inovasi Pembelajaran Makanan Seimbang pada Playgroup Islam Plus
e~SchooL
1. Perencanaan
Piramida makanan merupakan perencanaan pola makan dengan
gizi seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Prinsip penyajian
makanan berdasarkan piramida makanan memenuhi beberapa prinsip, yaitu gizi
seimbang sesuai dengan umur, aktifitas, dan jenis kelamin; variatif; dan tidak
berlebihan. Susunan piramida makanan yang
menjelaskan isi gizi seimbang, membantu orang tua memenuhi kebutuhan
gizi anak. Penerapan
inovasi pembelajaran “PRIMADONA”, Piramida Makanan Panduan Orang Tua dan Anak dan
disesuaikan dengan umur dan tahap perkembangan anak serta berpedoman pada
sepuluh prinsip pembelajaran, yaitu :
a.
Belajar melalui bermain
Bermain bagi anak juga sebagai pelepasan
energi, rekreasi, dan emosi. Dalam keadaan yang nyaman semua syaraf otak dalam
keadaan rileks sehingga memudahkan menyerap berbagai pengetahuan dan membangun
pengalaman positif. Kegiatan
pembelajaran melalui bermain mempersiapkan anak menjadi anak yang senang
belajar.
b.
Berorientasi pada perkembangan anak
Seluruh kegiatan
pembelajaran di rencanakan dan dilaksanakan untuk mengembangkan potensi anak.
Dilakukan dengan memenuhi kebutuhan fisik dan psikis anak.
c.
Berorientasi pada Kebutuhan anak
Kegiatan pembelajaran pada
anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Menurut Maslow
kebutuhan anak yang sangat mendasar adalah kebutuhan fisik (rasa lapar dan
haus), anak dapat belajar apabila tidak dalam kondisi lapar dan haus. Kebutuhan
0 komentar:
Posting Komentar