Senin, 24 Agustus 2015
Semua Anak adalah Bintang..
Bagikan →
|
|
Saya teringat suatu peristiwa ketika Ara kecil bertanya tentang proses terjadinya adik di perut ibunya. Saya tidak menjawab langsung, mengajak Ara ke depan Video player kami, dan menyetel film "Proses terjadinya manusia" karya Harun Yahya. Saat melihat pergerakan ratusan juta sperma berkompetisi secara sehat untuk memperebutkan dirinya menjadi "sang juara" bertemu dengan
satu telur. Saat itu juga Ara berkesimpulan " berarti aku ini juara sejak di perut ibu ya".Kalimat ini sungguh di luar dugaan kami, karena apa yang ditanyakan dengan kesimpulan yang dia dapatkan jauh dari bayangan saya waktu itu. Anak-anak yang terlahir ke dunia merupakan anak-anak pilihan, para juara yang membawa bintangnya masing-masing sejak lahir. Namun setelah mereka lahir, kita, orang dewasa yang diamanahi menjaganya, justru lebih sering "membanding-bandingkan" pribadi anak ini dengan pribadi anak yang lain.
BANDINGKANLAH ANAK-ANAK KITA DENGAN DIRINYA SENDIRI, BUKAN DENGAN ANAK ORANG LAIN
Jadi kalimat yang harus sering anda keluarkan adalah,
"Apa bedanya kakak 1 tahun yang lalu dengan kakak yang sekarang?"bukan dengan kalimat "Mengapa kamu tidak seperti si A, yang nilai raportnya selalu bagus?""Mengapa kamu tidak seperti adikmu?" Kita, orang dewasa yang dipercaya untuk melejitkan "mental jawara" anak, justru lebih sering memperlakukan mereka menjadi anak rata-rata, yang harus sama dengan yang lainnya.
MEMBUAT GUNUNG, BUKAN MERATAKAN LEMBAH
Ikan itu jago berenang, jangan habiskan hari-harinya dengan belajar terbang, agar ia sepintar burung. Seringkali kalau ada anak-anak yang tidak menyukai matematika, kita paksakan anak untuk ikut pelajaran tambahan matematika agar nilainya sama dengan anak-anak yang sangat menyukai matematika. Ini namanya meratakan lembah. Anak akan menjadi anak yang rata-rata.Burung itu jago terbang, apabila sebagian besar waktunya habis untuk belajar terbang, maka dalam beberapa waktu ia akan menjadi maestro terbang di bidangnya. Anak yang terlihat berbinar-binar mempelajari sesuatu, kemudian orangtuanya mengijinkan anak tersebut menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempelajari hal tersebut, maka kita sedang mengijinkan lahirnya maestro baru. Ini namanya membuat gunung. Anak akan memahami misi spesifiknya untuk hidup di muka bumi ini.
ENJOY, EASY, EXCELLENT, EARN
Kita sebagai orangtua harus sering melakukan "discovering ability" agar anak menemukan dirinya. Dengan mengajak anak kaya akan wawasan, kaya akan gagasan, dan kaya akan aktivitas. Sehingga anak dengan cepat menemukan aktivitas yang membuat matanya berbinar-binar, tak pernah henti untuk mengejar kesempurnaan ilmu, dan menjadi hebat di bidangnya. Pendapatan itu adalah bonus dari kesungguhan 3 hal tersebut.
ALLAH TIDAK PERNAH MEMBUAT PRODUK GAGAL
Tidak ada anak yang bodoh di muka bumi ini, yang ada hanya anak yang tidak mendapatkan kesempatan belajar dari orangtua/guru yang baik, yang senantiasa tak pernah berhenti menuntuk ilmu demi anak-anaknya, dan memahami metode yang tepat sesuai dengan gaya belajar anaknya.
ANAK-ANAK TERLAHIR HEBAT, KITALAH YANG HARUS SELALU MEMANTASKAN DIRI AGAR SELALU LAYAK DI MATA ALLAH, MEMEGANG AMANAH ANAK-ANAK YANG LUAR BIASA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Setiap anak berpotensi meraih prestasi tertinggi dalam bidang yang mereka tekuni. Tetapi kenyataannya hanya sedikit sekali anak yang berhasil meraih prestasi. Mengapa? Kita memerlukan pendekatan pembelajaran yang revolusioner. Sebuah pendekatan yang melejitkan potensi belajar setiap anak, melejitkan potensi kreatif dan inovatifnya.
Popular Posts
-
Kadang saat karnaval kita bingung untuk memilih tema yang menarik, kali ini kami akan berbagi tips untuk memilih tema yang unik dan mena...
-
Semangat pagi guru-guru hebat Indonesia Kali ini, kami akan men-share Juknis Apresiasi GTK PAUD DIKMAS 2018 Ayo ibu-ibu guru, khususn...
-
Ayo mampir ke acara “Pekan Raya Pinrang 2018” mulai tanggal 24-31 Maret 2018 Di Lapangan Bosowa Pinrang Ada Pameran Multi produk, BUMN, ...
Arsip Artikel
-
►
2013
(2)
- ► Desember 2013 (2)
-
▼
2015
(20)
-
▼
Agustus 2015
(13)
- Tingkatkan value diri kita & Lihatlah yg terjadi...
- DIBUTUHKAN MASJID RAMAH ANAK by Bendri Jaisyurr...
- Ayah, Hadirlah untuk anakmu di 7 waktu ini...
- Kurban tanda Cinta... Cinta Allah, Cinta Sesama....
- Lindungi anak dari Bahaya Permen Narkoba
- Semua Anak adalah Bintang..
- Sambutan Menteri Pendidikan di hari pertama sekolah..
- Anak adalah aset dunia akhirat....
- Kisah Seorang Istri yang membuat suaminya tergila-...
- Niat ke Baitullah ada, tapi sudahkah kita mulai me...
- Jadwal kerja keteteran?? Cek dulu sholatmu...
- Anger Management, Saat Anda ingin marah pada pasan...
- Mengapa harus di e~SchooL ???
- ► September 2015 (5)
- ► Desember 2015 (2)
-
▼
Agustus 2015
(13)
-
►
2016
(2)
- ► Februari 2016 (1)
- ► September 2016 (1)
-
►
2017
(11)
- ► Januari 2017 (1)
- ► Februari 2017 (1)
- ► Oktober 2017 (1)
- ► November 2017 (6)
- ► Desember 2017 (2)
-
►
2018
(31)
- ► Januari 2018 (1)
- ► Februari 2018 (2)
- ► Maret 2018 (9)
- ► April 2018 (6)
-
►
2019
(15)
- ► Januari 2019 (1)
- ► Maret 2019 (7)
- ► September 2019 (1)
- ► Oktober 2019 (1)
- ► November 2019 (1)
- ► Desember 2019 (4)
-
►
2020
(5)
- ► Januari 2020 (1)
- ► April 2020 (1)
- ► Oktober 2020 (1)
- ► November 2020 (1)
- ► Desember 2020 (1)
-
►
2021
(3)
- ► Januari 2021 (2)
- ► Agustus 2021 (1)
-
►
2022
(1)
- ► Oktober 2022 (1)
-
►
2023
(1)
- ► Agustus 2023 (1)
0 komentar:
Posting Komentar