Kamis, 17 Desember 2015

Mothers Day... 22 Desember 2015



Sejarah dan Makna Peringatan Hari Ibu 22 Desember!
Mari kita kembali ke masa lalu tepatnya pada tanggal 22 s/d 25 Desember 1928 bertempat di Yogyakarta, para pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan Sumatera pada saat itu berkumpul untuk mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I (yang pertama). 

Kalau melihat kembali sejarah, sebenarnya sejak tahun 1912 sudah ada organisasi perempuan. Pejuang-pejuang wanita pada abad ke 19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain secara tidak langsung telah merintis organisasi perempuan melalui gerakan-gerakan perjuangan.

Pada Konggres Perempuan Indonesia I yang menjadi agenda utama adalah mengenai persatuan perempuan Nusantara; peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan; peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan lain sebagainya.

Secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu adalah setelah Presiden Soekarno melalui melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.

Pada awalnya peringatan Hari Ibu adalah untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Misi itulah yang tercermin menjadi semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama.

Kalau kita melihat sejarah betapa heroiknya kaum perempuan (kaum Ibu) pada saat itu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, apakah sepadan dengan peringatan Hari Ibu saat ini yang hanya ditunjukkan dengan peran perempuan dalam ranah domestik. Misalnya dalam sebuah keluarga pada tanggal tersebut seorang ayah dan anak-anaknya berganti melakukan tindakan domestik seperti masak, mencuci, belanja, bersih-bersih, dan kemudian memberikan hadiah-hadiah untuk sang ibu. 

Peringatan Hari Ibu di Indonesia saat ini lebih kepada ungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.  

Demikianlah info mengenai Sejarah Dan Makna Peringatan Hari Ibu 22 Desember semoga bermanfaat, dan Selamat Hari Ibu 22 Desember.

Sumber: infonews

Jika Anak Terlambat Berbicara???



Speech Delay atau keterlambatan bicara merupakan salah satu penyebab gangguan tumbuh kembang yang paling sering ditemukan pada balita. Menurut riset National Institue on Deafness and Other Communication Disorders, ada sekitar 5 persen bayi lahir berpeluang mengalami gangguan bicara yang terlihat pada satu tahun pertama. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab. Seperti gangguan pada otak, pendengaran, atau gangguan pada organ mulut. Gangguan keterlambatan bicara harus dideteksi dan ditangani sejak dini, tentu saja dengan metode yang tepat, mengingat bicara merupakan media utama untuk mengekspresikan emosi, pikiran, pendapat, serta keinginan. Bila tidak diatasi dengan baik, bisa membuat si kecil frustasi. Ingat, orangtua dan lingkungan terdekat memegang peranan penting dalam perkembangan bicara dan bahasa anak.


Kapan harus khawatir?
Pada usia 12-18 bulan, anak biasanya sudah dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, dapat mengganguk atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan, menunjuk anggota tubuh dan lainnya. Anak dapat dikatakan mengalami keterlambatan bicara bila usia 10-15 bulan tidak mampu memahami pembicaraan orang lain. Apabila ia tidak mampu mengucapkan 4-6 kata di usia 11-20 bulan atau tidak dapat mengerti pembicaraan orang lain di usia sekitar 24 bulan, nah saat itulah Anda sudah harus mulai khawatir. Konsultasikan terlebih dahulu dengan pasangan Anda, apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Kapan perlu terapi?
Menurut dr Mira Irmawati SpA(K) RSUD Soetomo Surabaya, orangtua sering terlambat mengetahui gejala speech delay. Biasanya mereka membawa ke dokter saat anak sudah berusia dua tahun. Walaupun tidak ada kata terlambat untuk pengobatan, namun dr Mira selalu menganjurkan agar pengobatan dilakukan sedini mungkin. Salah satu cara adalah dengan speech terapi. Waktu terapi yang dibutuhkan setiap anak berbeda, tergantung pribadi sang anak dan tentu saja dukungan orangtuanya.

Saat di rumah…
Rajinlah berbicara dan berkomunikasi dengan si kecil. Sesibuk apapun Anda paling tidak luangkan satu waktu untuk mengajaknya mengobrol. Tanyakan apa yang sedang ia lakukan, ajak bermain tebak-tebakan dengan menyebutkan benda-benda di sekitar. Atau, bacakan cerita. Cara itu efektif untuk meningkatkan kosa kata anak. Sambil membaca, Anda dapat menunjukkan gambar dan menyebut nama bendanya. Setelah itu, biarkan ia mencoba mengulang nama benda-benda tersebut.

Masuk PAUD…
Masuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) bisa jadi salah satu solusi untuk menangani anak speech delay. Dengan bertemu teman sebayanya dan guru-guru, si kecil dapat lebih aktif, mulai belajar bersosialisasi sekaligus komunikasi. Tabungan kosakata bahasanya pun akan semakin bertambah. Jangan lupa setibanya di rumah, pancing anak agar bercerita tentang kegiatannya seharian.

Stimulasi penting..
Tidak hanya orangtua yang ikut turut berperan tapi seluruh keluarga juga harus ikut membantu balita supaya lekas bicara. Ingatkan mereka, selama menjalin komunikasi dengan anak Anda, jangan lupa melakukan kontak mata secara intensif, karena pandangan mata bisa membuat anak merasakan perhatian, kasih sayang, cinta dan pengertian. Stimulasi sederhana seperti mengoleskan madu di bawah bibir anak juga bisa Anda coba. Tujuannya agar lidahnya terstimulasi untuk bergerak dan mengeluarkan suara. Ajak juga balita berkespresi di depan kaca, sambil mengucapkan A,I,U,E,O.

Selasa, 29 September 2015

Menyambut "Batik Day e~SchooL", Sabtu 3 Oktober 2015


Di postingan kali ini saya akan membahas tentang batik, tepatnya proses pembuatannya, tapi sebelum itu saya disini akan memperkenalkan dahulu macam-macam batik khas Indonesia berdasarkan tekhnik pembuatannya :

Macam-macam batik berdasarkan tekhnik pembuatannya :

  • Batik Tulis
  • Batik Jumput
  • Batik Cap
  • Batik Kombinasi


Nah, setelah selesai memperkenalkan macam-macam batik berdasarkan tekhnik pembuatannya, di kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang proses pembuatan batik, disini saya menggunakan tehnik Batik Tulis
Pertama siapkan dulu bahan dan alat yang dibutuhkan seperti :

  • Kain Mori (terbuat dari sutra atau katun), disini saya menggunakan kain berukuran 1 x 1 meter
  • Pensil, penghapus, penggaris
  • Malam
  • Kompor dan wajan khusus membatik
  • Canting
  • Gawangan, bila perlu
  • Kuas
  • Cat khusus batik, disini saya menggunakan cat jenis remasol
  • Water Glass atau penguat



Nah, setelah selesai mempersiapkan semua alat dan bahan, anda bisa memulai proses membatik. Proses ini saya bagi menjadi 4 tahap, yaitu Tahap menggambar pola, Penyantingan, Pewarnaan, dan tahap pelorotan.

Tahap menggambar pola
Di tahap ini, anda hanya perlu menggambar pola di atas kain menggunakan pensil. Jangan takut saat menggambar pola, jika ada kesalahan saat menggambar, anda tidak perlu menghapus terlalu kuat, karena saat proses pelorotan pensil tidak akan membekas.

Tahap penyantingan
Pertama anda panaskan dahulu malam diatas wajan, tunggu sampai benar benar panas dan bertekstur cair (bukan kental). Lalu mulai menyanting diatas pola, saya sarankan saat mengambil malam menggunakan canting, tidak perlu sampai memenuhi canting, hanya sepertiga bagian dari canting saja, karena jika terlalu penuh, besar resiko malam tumpah. Pastikan malam bisa tertembus di kain karena jika tidak, saat sudah proses pelorotan,pola tidak akan terlihat. Nantinya saat sudah dilorot bagian yang terkena malam akan berwarna putih. Hati-hati saat menyanting, karena malam sangat panas.

Tahap pewarnaan
Jenis pewarna untuk batik ada bermacam –macam yaitu pewarna sintetik seperti Remasol, indigosol dan Napthol, dan pewarna alami seperti kunyit, kulit manggis,kulit akar mengkudu dan daun mangga. Disini saya menggunakan pewarna jenis remasol, karena cara penggunaannya yang gampang. Sebelum digunakan, pewarna tersebut harus diencerkan terlebih dahulu. Saya menggunakan teknik melukis, yaitu dengan cara menggunakan kuas. Karena tekstur pewarnanya yang cair, maka saya tidak perlu terlalu tebal memberi pewarnanya pada kain, karena pewarna akan menjalar dengan sendirinya. Setelah selesai mewarnai anda bisa memberi penguat. Fungsi penguat ini adalah agar warna tidak mudah luntur, disini saya memakai penguat jenis waterglass (untuk remasol, caranya yaitu dengan merendamkan kain ke penguat.

Tahap Pelorodan
Setelah semua tahap selesai, kita berlanjut ke tahap melorod, proses ini bertujuan untuk menghilangkan malam dari kain. Caranya yaitu dengan merendam/merebus kain ke dalam kuali yang berisi campuran air panas dan kanji selama beberapa saat. Dan hasilnya, bagian kain yang terkena malam akan menjadi warna putih.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.
Bagi yang ingin langsung mempelajari teknik membatik ini, silahkan datang di
"Batik Day e~SchooL",
Hari Sabtu 3 Oktober 2015 di Lapangan Lasinrang Park pukul 16.00-1730..

Atau datang langsung ke TK Islam e~SchooL, Jl. Ir. Juanda No. 165 / Jl. Jampue, cp. Bunda Hajar 085299424165...

Ditunggu y... ^_^°

Minggu, 13 September 2015

15 Cara Membantu Anak menjadi Pintar..

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari para orang tua yang datang kepadanya, Thomas Armstrong, Ph.D, Director of American Institute & Multiple Intelligence Expert, AS, berpendapat bahwa sistem pengujian yang diterapkan oleh lembaga layanan khusus anak selama ini lebih berfokus kepada apa yang tidak bisa dilakukan oleh anak-anak, bukan pada apa yang bisa mereka lakukan. Padahal, kata Armstrong, setiap anak memiliki banyak cara untuk dapat tumbuh menjadi anak yang pintar, dan apa pun kemampuan yang mereka miliki layak diakui, dirayakan, serta terus diasah.

Sebuah studi di Harvard University menunjukkan, setiap anak dapat menampilkan kepintarannya dengan cara yang berbeda. Ada yang pintar secara bahasa (linguistik),  menggunakan logika matematika (menghitung angka), bermain musik, menggambar, gerak tubuh (fisik), mengelola emosi, serta kemampuan bersosialisasi.
Sebagai orang tua, kita berperan penting dalam mengembangkan kepintaran si Kecil yang boleh jadi masih tersembunyi. Berikut ini 15 cara yang diperkenalkan Armstrong yang bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu meningkatkan kemampuan si Kecil:

•    Beri kesempatan si Kecil untuk menemukan minatnya sendiri. Perhatikan kegiatan yang dipilih olehnya. Saat bermain bersama si Kecil adalah momen yang tepat untuk mengetahui kemampuannya.

•    Perkenalkan si Kecil dengan berbagai kegiatan yang akan menambah pengalamannya. Dengan begitu ia akan menunjukkan kepintaran yang dimiliki. Jangan berasumsi bahwa anak tidak pintar di bidang tertentu karena bisa saja ia belum menunjukkan minatnya.

•    Maklumi apabila si Kecil berbuat kesalahan ketika melakukan sesuatu. Jika anak harus melakukan hal-hal secara sempurna, ia tidak akan terlatih mengambil risiko yang diperlukan untuk menemukan dan mengembangkan kemampuan belajarnya.

•    Ajukan pertanyaan menarik pada si Kecil yang mungkin selama ini membuat ia takjub terhadap sesuatu yang dilihatnya, misal: mengapa langit berwarna biru? Lalu temukan jawabannya secara bersama-sama.

•    Libatkan si Kecil dalam setiap kegiatan keluarga yang sifatnya mengembangkan kreativitas. Hal itu dapat menumbuhkan kemampuan belajar yang baru.

•    Jangan memaksa si Kecil untuk belajar, karena justru akan membuatnya terlalu stres atau lelah untuk dapat berkembang. Berikan si Kecil motivasi, bukan memaksa.

•    Ciptakan lingkungan yang dapat memperkaya kemampuan sensoriknya. Hal ini bisa dengan cara menyediakan perlengkapan yang akan merangsang indra, seperti cat mainan, alat musik tabuh (perkusi), dan boneka tangan.

•    Senantiasa tunjukkan keteladanan Anda pada si Kecil karena hal itu dapat memengaruhi perilakunya.

•    Hindari kritik atau menghakimi terhadap hal-hal yang dilakukan si Kecil. Bila selalu dievaluasi, si Kecil akan mudah menyerah (kapok).

•    Ceritakan pengalaman sukses Anda pada si Kecil. Membicarakan hal-hal baik yang Anda alami setiap hari akan membantu meningkatkan harga dirinya.

•    Jadilah pendengar yang baik bagi si Kecil. Hal-hal yang ia bicarakan/tunjukkan bisa menjadi petunjuk tentang kemampuan khusus yang dimiliki.

•    Hindari ‘menyogok’ si Kecil dengan hadiah, karena justru dapat membuat ia merasa bahwa belajar adalah hal yang tidak menguntungkan baginya.

•    Hindari membandingkan si Kecil dengan anak lain. Sebaiknya, bandingkan kemampuan si Kecil dengan apa yang telah ia kuasai sebelumnya.

•    Berikan pilihan pada si Kecil, sebab hal itu dapat menumbuhkan kemauan dan melatih ia berinisiatif.

•    Selalu bermain bersama si Kecil dapat menunjukkan ketulusan Anda.



Yuk praktikkan cara-cara di atas, Bunda!