RAMPUNG
(RAK BUKU PUNGGUNG)
KREATIVITAS TANPA BATAS PENINGKATAN
MINAT BACA
DI TK ISLAM PLUS e~SCHOOL
Latar Belakang peningkatan minat baca di TK Islam Plus e~SchooL
Sekolah merupakan lembaga
pendidikan untuk belajar. Sekolah berperan
penting dalam bidang
pendidikan dan merupakan tempat
yang paling efektif dalam
proses belajar. Pendidikan adalah hal
utama yang dilakukan oleh
setiap bangsa untuk
mencapai kemajuan generasi
penerusnya. Semakin berkualitas generasi suatu bangsa
itu semakin memberikan efek positif
bagi kemajuan bangsa
dan negaranya. Pendidikan juga
merupakan suatu proses
yang bertujuan untuk
mengembangkan sikap, tingkah laku dan membantu dalam pembentukan karakter serta
mencerdaskan setiap individu. Sehingga, pendidikan di sekolah tidak hanya
terpusat pada pengembangan akademik tapi juga mengembangkan bakat dan minat
anak.
Sekolah dalam kapasitasnya sebagai wadah pengembangan minat anak
memiliki peran yang penting. Namun, sekolah pada tingkat Taman kanak-kanak
tidak mudah menjalankan peran tersebut. Anak yang baru mulai mengenal dunia
luar selain rumah dan orang tua atau keluarga mengharuskan guru atau sekolah
harus mengobservasi secara menyeluruh terhadap minat anak tersebut. Minat atau
ketertarikan anak terhadap sesuatu akan terlihat dari kecenderungan anak di
dalam maupun di luar kelas.
Pengembangan minat pada anak di Taman Kanak-kanak lebih kepada
stimulasi dan pembentukan kebiasaan baik. Oleh
karena itu dibutuhkan
kondisi dan stimulasi yang sesuai
dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan
dan perkembangannya tercapai
secara optimal. Pada masa perkembangan
anak usia dini
biasa disebut dengan masa
emas atau Golden
Age, masa golden
age adalah masa anak usia dini
(AUD) untuk mengeksplorasi hal-hal yang mereka ingin lakukan, senang bermain
dan peka terhadap rangsangan sekitar.
Membaca merupakan stimulasi yang sebagian besar dilaksanakan di
Taman Kanak-kanak. Tidak berarti anak diharuskan mampu membaca, tapi lebih
kepada ketertarikan anak pada aktivitas membaca dan kebiasaan-kebiasaan yang
menuju kepada pembentukan minat baca yang kuat pada anak melalui pembiasaan
literasi oleh guru dan penyediaan wadah membaca oleh sekolah. Membaca pada anak
merupakan kemampuan awal dalam proses menguasai keterampilan membaca secara
menyeluruh. Pengenalan membaca biasa dilakukan atau didapatkan oleh anak Taman
Kanak-kanak yaitu sekitar 4-6 tahun. Anak-anak yang memperoleh keterampilan
membaca akan lebih mudah menyerap pengetahuan dan pembelajaran pada waktu-waktu
selanjutnya dalam kehidupan anak. Membaca pada anak dimulai dengan pengenalan
huruf, belajar mengeja kata dan kemudian belajar memaknai kata-kata dalam suatu
kalimat yang memiliki arti yang sebagian besar dilakukan dalam serangkaian
kegiatan bermain di sekolah.
Makna
peningkatan minat baca di TK Islam Plus e~SchooL
Pengembangan Minat Baca di TK Islam Plus didasarkan oleh empat aspek
minat baca anak menurut Safari (2003). Pertama perasaan senang seorang anak
atau suka terhadap suatu, maka anak tersebut akan terus mempelajari ilmu yang
disenanginya tersebut. Kedua, ketertarikan Anak Berhubungan dengan daya gerak
yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau
bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan membaca itu
sendiri. Ketiga, perhatian anak, yang merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa
terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada
itu. Anak yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan
memperhatikan objek tersebut. Keempat keterlibatan Anak, etertarikan seseorang
akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk
melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.
Pengembangan minat baca dilakukan dengan cara yang sesuai dengan
usia anak, yaitu dengan beragam aktivitas yang menarik sehingga tingkat
konsentrasi anak panjang dan tidak mudah beralih oleh sesuatu
yang menarik perhatian anak. Proses belajar membaca harus menyenangkan seperti
bermain agar tidak merasa bosan. Kemampuan membaca berhubungan dengan minat dan
kebiasaan membaca. Dari kegiatan mengembangkan minat baca dapat memunculkan
indikator-indikator minat baca yang tumbuh pada diri anak. Di TK Islam Plus
indikator peningkatan minta baca terfokus pada perasaan senang atau suka anak
terhadap kegiatan pengenalan huruf, angka, dan membaca awal sehingga anak akan
terus tertarik mempelajari ilmu tersebut sehingga konsentrasi anak terhadap
aktivitas tersebut lebih lama dan lebih terlibat dalam aktivitas-aktivitasnya.
Sehingga makna dari peningkatan minat baca di
Sekolah lebih terpusat pada jumlah anak yang menyukai dan terlibat pada
aktivitas membaca, durasi waktu pada aktivitas membaca/dibacakan buku, serta
pemahaman anak tentang aktivitas tersebut.
Inspirasi program peningkatan
minat baca
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini menuntut terciptanya masyarakat yang
gemar belajar. Salah satu proses belajar
yang efektif antara
lain dilakukan melalui membaca.
Anak yang gemar
membaca memperoleh
pengetahuan dan wawasan
baru yang akan
semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga
mereka lebih mampu
menjawab tentang hidup
pada masa-masa mendatang. Slogan
manfaat akan membaca salah satunya yaitu “membaca adalah
jendela dunia”. Maksud slogan
tersebut bahwa dengan membaca
akan membuka dan menambah wawasan dan
pengetahuan pada individu,
sehingga akan lebih baik jika anak-anak di biasakan gemar membaca sejak usia
dini.
Terinspirasi dari kebutuhan dan manfaat
membaca sejak dini yang sangat penting, sekolah harus memberikan stimulasi
untuk menarik anak mendalami dunia literasi pada umumnya atau aktivitas membaca
pada khususnya. Setelah anak-anak memiliki kemampuan membaca, akan penting
untuk dilanjutkan dengan memberikan bahan bacaan yang menarik dan representatif
terhadap perkembangan anak. Bahan bacaan yang menarik dapat menggugah minat
anak untuk membaca buku, sehingga akan membentuk kebiasaan membaca. Jika
kebiasaan membaca sudah tertanam pada diri anak, maka setelah dewasa akan
menjadi suatu kebutuhan dalam hidup mereka. Sehingga kebiasaan individu yang
dilakukan secara terus menerus dan turun temurun akan dapat menciptakan budaya
membaca di kalangan masyarakat.
Hasil akhir yang ingin dicapai
Minat bukanlah suatu hal yang dimiliki
oleh seseorang begitu saja,
tapi minat
harus ditumbuhkan
dan dikembangkan. Minat tidak
tumbuh dan muncul begitu saja ada
dalam diri sesorang, melainkan
tumbuh karena adanya
pengalaman dan aktivitas untuk mengembangkannya. Minat muncul
karena daya tarik dari
luar dan juga
datang dari kemauan
anak.
Minat merupakan kecenderungan
yang menetap untuk merasa
tertarik dan dipengaruhi oleh
perkembangan fisik, mental, kesiapan
belajar, pengalaman, bahan bacaan,
keadaal lingkungan, dan terlebih
dari dukungan orang tua. Sehingga pengembangan minat baca di sekolah akan
maksimal hasilnya jika melibatkan orang tua, terlebih untuk anak usia dini.
Pengembangan minat baca bersama orang tua ini
perlu di tumbuhkan sejak anak usia dini atau sejak anak mulai bisa membaca.
Dengan menumbuhkan minat baca sejak
usia dini di
harapkan budaya membaca anak akan lebih
meningkat serta
kelekatan antara orang tua dan anak meningkat. Minat
baca sangat penting bagi anak taman kanak-kanak, oleh sebab itu harus di pupuk,
ditumbuh kembangkan dan dibiasakan sejak
dini. Baik
melalui mengajarkan membaca dengan teknik bermain yang menarik maupun dengan membaca melalui Read Aloud yang dilakukan orang tua dan guru.
Dengan kegemaran membaca
buku maka pada diri
anak akan tertanam untuk
memiliki minat baca
yang kuat baik dari kuantitas membaca
dalam artian durasi waktu, keseringan melakukan aktivitas membaca, maupun
secara kualitas seperti peningkatan pemahaman ataupun peningkatan tahap
berpikir pada anak. Dan kelanjutan dari
kegiatan membaca di usia dini yang meningkatkan minat membaca anak nantinya tidak
hanya tinggi pada buku cerita/kisah saja tetapi pada buku pelajaran sekolah
pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Proses
Pelaksanaan Peningkatan Minat Baca Di Tk Islam Plus e~School
Peningkatan minat baca
di TK Islam Plus e~SchooL diawali dengan keresahan sekolah akan minat baca anak
yang cenderung menurun dengan adanya serangan multimedia dari perangkat smartphone ataupun gadget lainnya pada anak. Dimana anak menjadi lebih akrab dengan
perangkat tersebut dibandingkan dengan buku cerita, komik, atau buku pada
umumnya. Sehingga tim penanggung jawab Taman Baca e~School merancang beberapa
strategi dan kegiatan untuk kembali memupuk minta baca pada anak. Beberapa
diantaranya adalah pembaruan suasana sarana taman baca sekolah, penambahan koleksi buku/bahan bacaan di Taman baca, Kantin Baca, Pojok Dinding
Kreasiku, dan terakhir rangkaian jemput bola dengan ”Rampung (Rak Buku
Punggung)”.
Pembaruan suasana pada
sarana Taman Baca sekolah diawali dengan memindahkan posisi taman baca yang
awalnya di dalam gedung sekolah ke posisi yang lebih mudah dan menarik anak
yaitu di halaman depan sekolah, tempat anak-anak kebanyakan menghabiskan waktu
untuk bermain dan bercengkrama bersama, serta juga
mudah dijangkau oleh
orang tua saat mengantar, ,menjemput, ataupun menunggu anak. Tahap kedua yaitu, menghias
dinding dan renovasi rak buku dengan rak yang lebih ramah anak dan menarik anak, orang tua, guru, serta masyarakat sekitar.
Penambahan buku-buku dan bahan bacaan sekolah dilaksanakan bersama
orang tua serta masyarakat sekitar dengan melaksanakan analisis kebutuhan buku
atau bahan bacaan yang dibutuhkan oleh anak, orang tua, dan masyarakat sekitar
melalui wawancara singkat secara tidak formal, ataupun observasi singkat pada
peserta didik. Sehingga buku-buku yang ditambahkan dalam koleksi taman baca
e~SchooL benar-benar tepat sasaran dan dimanfaatka secara maksimal oleh anak,
guru, orang tua, dan masyarakat sekitar. Penambahan koleksi buku dan bahan
bacaan juga melibatkan pihak BUMN/perusahaan swasta/Organisasi profesi lainnya
pada progam CSR dalam menyumbangkan buku atau bahan bacaan sesuai
kriteria analisis kebutuhan tersebut. Beberapa yang menjadi sponsor maupun
donatur buku di Taman baca e~School yaitu PT.WomFinance, FLP, KGB, APPI,
HIMPSI, PLN UP3 Pinrang, BRI, Dinas Pendidikan,
baik sebagai perwakilan perusahaan/ organisasi maupun secara personal.
Prasarana pemanfaatan Taman Baca juga ditambahkan untuk menarik
anak dan orang tua untuk berkunjung. Aktivitas membaca yang biasanya
dilaksanakan dalam ruangan taman baca, kini ditambahkan kantin baca di
sampingnya, sehingga anak bisa merasakan pengalaman membaca diruang terbuka
yang langsung berhadapan dengan halaman bermain sekolah. Juga dinding sekolah
yang awalnya hanya berfungsi untuk pembatas dimanfaatkan menjadi pojok/dinding
kreasiku sehingga anak bebas berkreasi mengembangkan literasi dan imajinasinya
secara terarah.
Rampung (Rak Buku Punggung) merupakan sistem jemput bola taman baca
e~SchooL dalam meningkatkan minat baca anak. Sistem jemput bola diartikan
penanggung jawab taman baca dalam hal ini guru dan kepala sekolah, bergiliran
dalam mengunjungi anak dan orang tua di rumah masing-masing. Kegiatan ini
merupakan sarana silaturahmi sekolah dan orang tua, mempererat kerja sama dan
kesamaan visi dan tujuan antara pembelajaran di sekolah dan di rumah, dan
sarana konsultasi. Guru medatangi rumah anak sambil membawa buku-buku untuk
anak dan orang tua di punggung (ransel) dari satu rumah ke rumah anak lainnya
secara bergantian. Aktivitas pengiring perpustaknan punggung pun variatif
sesuai kebutuhan dan kondisi anak, seperti beryanyi huruf dan kata untuk
pengenalan huruf dan kata pada tahap belajar membaca, membacakan buku pada
anak, mendongeng,
berkisah, serta diskusi ringan tentang
buku/bahan bacaan dengan anak dan orang tua.
Masa pandemi menjadikan Rampung (Rak Buku Punggung) merupakan
alternatif yang sangat efektif dalam menjaga semangat literasi dan peningkatan
minat baca anak dan orang tua. Dimana sekolah/lembaga pendidikan melaksanakan
pembelajaran secara jarak jauh sehingga frekuensi kunjungan ke taman baca
sangat menurun, sehingga inovasi Rampung (Rak Buku Punggung) ini lebih sering
dilaksanakan. Setiap akhir pekan di hari Jum’at, Sabtu, atau Ahad sekolah
mengadakan kunjungan rutin untuk mengantarkan kit pembelajarn dalam sepekan
kedepan dan menjemput kit belajar yang telah dilaksanakan sepekan sebelumnya,
sambil membawa buku atau bahan bacaan yang akan dipinjam oleh anak ataupun
orang tua. Sehingga, membaca menjadi alternatif reksreasi di rumah selama masa
pandemi dengan adanya Perpustaakaan dari rumah ke rumah tersebut.
Masalah yang dihadapi
Pelaksanaan peningkatan minat baca ini terkendala awalnya di dana
untuk perbaikan dan penambahan koleksi bahan bacaan, Sekolah belum memiliki
alokasi besar untuk taman baca pada saat itu. Namun dengan memanfaatkan program
CSR dari pihak swasta/perusahaan masalah dana bisa diselesaikan secara
bertahap. Sehingga perpindahan posisi/tempat taman baca yang awalnya sempit dan
berada dalam bangunan sekolah menjadi lebih luas, lebih nyaman, dan lebih mudah
dijangkau bukan hanya oleh anak, orang tua, guru namun dibuka secara penuh
untuk masyarakat umum. Begitupula dengan penambahan koleksi buku dan bahan
bacaan menjadi lebih terbuka dan beragam dari berbagai pihak.
Taman baca yang telah lebih luas dan bahan bacaan yang lebih
lengkap dan menarik, menjadikan pengelola taman baca tidak tinggal diam selama
pandemi, tapi lebih memaksimalkan layanan dengan jemput bola melalui Rampung
(Rak Buku Punggung). Namun pada pelaksanaannya mendapat beberapa kendala,
diantaranya buku yang kadang basah karena terkena hujan saat diperjalanan
mengantarkan buku ke rumah anak.
Pelaksanaan Rampung
(Rak Buku Punggung) dimasa pandemi saat ini mengharuskan
perawatan ekstra buku dengan mengelap desinfektan setiap kali telah dipinjam
atau mengeringkannya sehingga harus ada ekstra waktu untuk membersihkan dan
merawat buku tersebut. Namun, dengan pertimbangan keamanan dan kenyamanan saat
menggunakan bahan bacaan atau buku, pengelola akhirnya memutuskan untuk
membersihkan dan menyimpan buku yang telah dipinjam sementara selama dua atau
tiga hari, berdasarkan penelitian tentang lama virus covid hidup di permukaan kertas yaitu 3,5 jam
hingga maksimal 24 jam. Sehingga diharapkan dapat melindungi anak dan peminjam
pada umumnya dari virus hingga peminjaman selanjutnya.
Hasil Pengembangan Minat Baca di TK Islam Plus e~SchooL
Pengembangan Minat baca melalui pembaruan suasana sarana taman baca
sekolah, penambahan koleksi buku/bahan bacaan di Taman baca, Kantin Baca, Pojok
Dinding Kreasiku, hingga ”Rampung (Rak Buku Punggung)” di TK Islam Plus
e~SchooL tercapai sesuai harapan , yaitu didalam diri anak tertanam
minat baca yang
kuat baik dari kuantitas membaca dalam artian durasi waktu, keseringan
melakukan aktivitas membaca, maupun secara kualitas seperti peningkatan
pemahaman ataupun peningkatan tahap berpikir pada anak. Hal ini ditandai dengan
bertambahnya anak yang meminjam buku Rampung (Rak Buku Punggung), meningkatnya
variasi buku yang di pinjam anak dan orang tua, serta bertambahnya aktivitas
dan intensitas membaca anak dan orang tua di rumah pada jurmal baca yang di-update di grup sekolah setiap
pekannya.
Program
peningkatan minat baca di masa pandemi ini, khususnya Program Rampung (Rak Buku
Punggung), menjadi alternatif rekreasi keluarga yang sangat bermanfaat bagi
anak dan orang tua di rumah. Yang mana orang tua dan anak tetap aman dan nyaman
di rumah namun tetap mendapatkan buku dan bahan bacaan yang sesuai dengan minat
dan kebutuhan anak, yang tentunya menjadi alternatif solusi mengisi waktu di
rumah secara produktif di masa pandemi ini. Ketersediaan buku di rumah juga
menjadikan anak beberapa waktu untuk lepas dari gadget, saling berinteraksi dengan orang tua dan keluarga khususnya
saat belajar membaca sendiri maupun saat orang tua/keluarga membacakan buat
anak, serta menjadikan anak menjadi lebih kritis dan penuh rasa ingin tahu
setelah mendapatkan informasi dari buku atau bahan bacaan tersebut sehingga
anak akan antusias menunggu jawaban atau kelanjutan informasi dari cerita atau
berita yang dibaca atau dibacakan.